TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut bahwa yang bisa membuat maju bangsa Indonesia adalah sektor manufaktur. Sebab, kata dia, hanya sektor inilah yang bisa mendorong pendapatan masyarakat untuk bisa tumbuh lebih cepat.
BACA: JK Minta Masjid Tak Dijadikan Tempat Kampanye
Kalla mencontohkan sehebat-hebatnya dan serajin-rajinnya petani, pendapatannya sulit untuk lebih tinggi dibandingkan pendapatan jika mereka bekerja di sektor manufaktur. "Karena sehebat-hebatnya dan sekuat-kuatnya petani pendapatannya paling tinggi Rp 1 juta per bulan," kata Kalla saat hadir dalam acara CNBC Economi Outlook 2019 di Hotel Westin, Jakarta Selatan, Kamis 28 Februari 2019.
Menurut Kalla, jika mereka bisa diserap di sektor manufaktur pendapatanya bisa meningkat lebih cepat. Rata-rata pendapatan bisa meningkat menjadi sekitar Rp 2,5 juta sampai Rp 3 juta. Atau bisa mendapat peningkatan pendapatan 3 kali lipat dibandingkan menjadi petani paling rajin di sawah.
Adapun, data dari data Bank Indonesia, kinerja industri di triwulan 4 2018 sempat menurun. Data Prompt Manufacturing Index (PMI) BI di triwulan IV 2018 hanya sebesar 51,92 persen. Indeks ini lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 52,02 persen.
BACA: Kepada JK, Ketua PMI Sulbar Sampaikan Keluhan Soal Fasilitas
Sementara itu, dalam acara itu, Kalla juga sempat meminta para pengusaha untuk tak terlalu takut dengan kondisi politik. Apalagi, selama empat kali pemilihan umum terakhir, belum ada kerusuhan yang terjadi yang berdampak pada ekonomi.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini bahkan mengatakan bahwa tahun politik adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi. Sebab, harga-harga justru cenderung lebih murah jika dibandingkan dengan ketika kondisi normal.
"Justru pengusaha bisa untuk saat ini investasi tahun ini, karena justru murah, mumpung beton murah, tanah juga tidak menjulang kayak tiga tahun lalu. Belum lagi ada sebanyak 265 juta yang siap untuk belanja, konsumsi luar biasa," kata Jusuf Kalla.