TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartarti meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membuat skoring dari hasil pembangunan infrastruktur. Mulai dari paling memberi dampak pertumbuhan ekonomi sampai yang tidak.
Simak: Kemenhub Minta PUPR Sulap Rest Area Sebagai Terminal Bus
"Bikin skoring dari 1.000 pembangunan infrastruktur ini, mana yang lebih memberikan dampak ekonominya mana yang tidak," ujar Enny saat ditemui di Jakarta Pusat, Rabu 27 Februari 2019.
Enny mengatakan dari beberapa indikator nanti setiap pembangunan infrastruktur baik yang sudah dibangun dan sedang dibangun, untuk mengukur pembangunan yang mana memiliki dampak sosial ekonomi yang tinggi, sedang bahkan rendah.
Menurut Enny, dari penilaian tersebut pemerintah nantinya mempunyai dasar untuk evaluasi dan menentukan pembangunan yang prioritas. Misal, kata dia, untuk infrastruktur yang memiliki skor tinggi bisa dipercepat pembangunannya atau bahkan dikembangkan lagi.
Sedangkan untuk pembangunan yang mendapatkan skor sedang atau rendah lanjut Enny harus dievaluasi. "Jadi ada datanya dan bisa diketahui apakah pembangunan selama ini sudah tepat sasaran apa belum," ujanrya.
Enny berharap langkah ini bisa diselesaikan oleh PUPR sebelum adanya pemerintahan nantinya. Karena menurut dia hasil evaluasi tersebut bisa menjadi dasar dalam penyusunan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah untuk lima tahun ke depannya.
Enny menilai jika komitmen dan pembangunan yang telah dilakukan pemerintah dalam empat tahun ini luar biasa dan berkembang pesat, namun pembangunan infrastruktur PUPR tersebut sejauh ini masih belum ideal lantaran realisasi investasi dan pertumbuhan ekonomi masih terbatas. "Nah ini ada apa? berarti ada yang harus dievaluasi" katanya.