TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menyiapkan program Nawacita Jilid 2. Hal ini disampaikan saat dirinya menghadiri pertemuan dalam acara Kadin Entrepreneurship Forum 2019 di Hotel Shangri La, Rabu 27 Februari 2019.
Baca: Di Munas Ulama NU, Jokowi Didoakan Jadi Presiden Lagi
"Jadi kebijakan untuk empat tahun ke depan soal Nawacita jilid II, sudah disiapkan oleh Pak Presiden," kata Airlangga, Rabu, 27 Februari 2019.
Ketua Umum Partai Golkar ini mengungkapkan bahwa jika menang untuk periode yang kedua pada 2020-2024 pemerintah telah mematok pertumbuhan bisa mencapai angka 5,4 sampai 6 persen. Pertumbuhan ekonomi tersebut diharapkan akan ditopang dengan tingkat konsumsi rumah tangga yang ditarget bakal mencapai 5,21-5,37 persen, belanja pemerintah mencapai 3,28-4,11 persen.
Adapun investasi ditarget bakal mencapai 7,45 persen hingga 8,25 persen. Sedangkan tingkat impor akan ditarget pada angka 7,56 hingga 8 persen dan ekspor berada pada angka 6,75 hingga 7,60 persen.
Airlangga juga menuturkan, untuk mencapai target-target tersebut, Jokowi bakal menyasar pengembangan industri yang menyasar tiga sisi. Yakni peningkatan produktivitas, meningkatkan daya saing khususnya di sektor industri manufaktur yang berorientasi ekspor. Terakhir adalah bakal menguatkan industri hulu strategis, seperti petrokimia.
Kemudian, Airlangga juga menjelaskan tiga kebijakan tersebut akan didukung dengan enam langkah strategis. Pertama adalah penguatan iklim investasi, keterbukaan perdagangan dan keterlibatan di dalam jaring produksi global.
Kedua adalah meningkatkan sisi riset dan pengembangan inovasi khususnya dalam mengadobsi teknologi untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Ketiga, peningkatan diplomasi ekonomi dan pemanfaatan perjanjian perdagangan bebas.
Keempat, pengoptimalan sumber potensi pertumbuhan ekonomi. Kelima, penguatan pendukung pertumbuhan di sektor manufaktur. Serta keenam, penciptaan kebijakan makroekonomi yang kondusif untuk mendukung industri manufaktur. "Saya yakin jika 'toko sebelah' tidak siap seperti ini," tutur Airlangga.