TEMPO.CO, Jakarta - Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta memprediksi rupiah terdepresiasi terhadap dolar Amerika Serikat hari ini. Nafan memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp 13.950 hingga Rp 14.025 per dolar AS.
BACA: Dolar AS Melemah Setelah Ketua The Fed Kirim Pesan 'Dovish'
"Perspektif teknikal terlihat pola white opening bozu candle pada USDIDR Daily chart yang mengindikasikan adanya potensi penguatan bagi dolar AS terhadap rupiah," kata Nafan melalui pesan aplikasi Whatsapp, Selasa malam, 26 Februari 2019.
Nafan melihat dari perspektif fundamental, statement dari Gubernur ban sentral AS atau The Fed, Jerome Powell di hadapan Komite Perbankan Senat, mengenai Semiannual Monetary Policy Report di Washington DC, diperkirakan akan memberikan katalis positif bagi dolar AS.
"Selain itu, sentimen dari ketidakpastian proses Brexit juga mendukung hal tersebut," ujarnya.
BACA: BI Sebut Rupiah Masih Murah, Tapi akan Stabil karena...
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menguat kemarin. Dalam situs resmi Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR tercatat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di angka Rp 13.990 pada 26 Februari 2019.
Angka tersebut menunjukkan penguatan 17 poin dari nilai sebelumnya yang sebesar Rp 14.007 pada 25 November 2019. Sedangkan pada 26 November 2019, kurs jual US$ 1 terhadap rupiah, yaitu Rp 14.060 dan kurs beli Rp 13.920