TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. menggenjot penyaluran kredit pemilikan rumah atau KPR nonsubsidi agar dapat tumbuh dua digit pada tahun ini.
Simak: Batasan Gaji Penerima KPR FLPP Naik, Ekonom Beberkan Resikonya
Executive Vice President Non Subsidized Mortgage and Consumer Lending Division BTN, Suryanti Agustinar, menyatakan bahwa pada tahun ini target penyaluran KPR nonsubsidi di BTN ditetapkan sebesar Rp 20,9 triliun. Nilai tersebut tumbuh 12,9 persen dibandingkan dengan capaian pada tahun lalu.
Menurutnya, pada awal tahun ini permintaan terhadap KPR nonsubsidi sudah mulai tumbuh. “Realisasi KPR nonsubsidi Januari 2019 dibandingkan dengan Januari 2018 terjadi pertumbuhan sebesar 10,42 persen,” katanya kepada Bisnis, yang dilansir pada Selasa 26 Februari 2019.
Dilihat dari nominalnya, realisasi KPR nonsubsidi dalam sebulan pertama tahun 2019 berjumlah Rp 1,11 triliun, sedangkan realisasi pada Januari 2018 mencapai Rp 1,01 triliun.
Dalam membidik pertumbuhan bisnis KPR tersebut, perseroan tetap fokus melakukan strategi-strategi promosi yang menyasar segmen konsumen utama, yakni kalangan ekonomi menengah bawah dan kaum milenial berusia 21 tahun hingga 35 tahun.
Prospek dari segmen kalangan milenial dinilai masih sangat tinggi. Bank BTN bahkan mendesain produk khusus kalangan milenial seperti KPR Gaeesss.
“Secara garis besar kami masih melanjutkan produk-produk unggulan tahun lalu. Selain KPR Gaeesss, produk unggulan lain yakni KPR Ekspress dan KPR Simple tetapi penetrasinya akan kami arahkan ke developer-developer baru,” ujarnya.
Dia menambahkan, strategi lain yang ditawarkan BTN yakni lewat promo tingkat bunga khusus. Hingga periode akhir Maret 2019, perseroan menawarkan bunga promo 8,8 persen fixed selama tiga tahun.
Menurut Suryanti, produk unggulan dan strategi promo bunga memberikan dampak yang positif mengerek kredit perseroan. Hal itu menjadi salah satu pendorong yang membuat KPR nonsubsidi BTN mampu tumbuh menjadi Rp18,5 triliun per akhir 2018 lalu.
