TEMPO.CO, Jakarta - Dalam lima bulan terakhir, jumlah peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terus meningkat. Pada 1 September 2018, jumlah peserta mencapai 201.660.548 jiwa. Jumlah peserta BPJS pada 1 Februari 2019 mencapai 217.549.455 jiwa atau meningkat 15,8 juta, setara 7,8 persen. Demikian data yang dikutip dari laman resmi BPJS.
Dengan angka 217 juta jiwa ini, artinya jumlah peserta BPJS Kesehatan telah mencapai 81,8 persen dari total penduduk Indonesia yang sekitar 265 juta jiwa. Namun, angka ini masih terpaut sekitar 13,2 persen dari target pemerintah.
Sebelumnya, pemerintah telah menargetkan angka peserta program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) di BPJS Kesehatan pada 2019 bisa mencapai 95 persen dari total penduduk.
Direktur Kepatuhan, Hukum, dan Hubungan Antar Lembaga BPJS Kesehatan Bayu Wahyudi pada 3 September 2018 lalu mengatakan persoalan geografi menjadi salah satu kendala menggaet lebih banyak peserta. Bayu menuturkan Indonesia memiliki 170 ribu lebih pulau dan sebagian tinggal di pedalaman. Dengan demikian, akses untuk menjangkau mereka tidak mudah.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Puan Maharanipernah menyatakan baha pemerintah sedang berupaya memenuhi target. "Tapi perlu tahapan."
Penambahan tak hanya terjadi dari sisi peserta, tapi juga fasilitas kesehatan alias faskes mitra BPJS Kesehatan. Jika pada 1 September 2019 jumlahnya sekitar 22.467 faskes, maka per 1 Februari 2019 tak banyak terjadi penambahan, karenah nya mencapai 22.999 faskes.