TEMPO.CO, Makassar-- Sulawesi Selatan mengekspor komoditas pertanian ke tiga negara yakni Malaysia, Amerika Serikat, dan Vietnam. Sebanyak lima kontainer komoditas pertanian dengan jenis kakao powder, kakao biji, kacang mede, cengkeh, dan karnel sawit.
Baca juga: Menperin Genjot Investasi dan Ekspor di 5 Sektor karena...
"Nilai ekspornya capai Rp 241,73 miliar," kata Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah saat melepas komoditas pertanian di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Sabtu 23 Februari 2019.
Ia menjelaskan bahwa hasil pertanian yang diekspor tersebut berasal dari 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan. Di mana kakao powder diekspor PT Mars Symbioscience Indonesia, kacang mede ekspor PT Cimextra Mayora masing-masing tujuan ke Amerika Serikat.
Selanjutnya Karnel Sawit diekspor PT Jas Mulia dan kakao biji diekspor PT Olam Indonesia, masing-masing tujuan Malaysia serta cengkeh atau lada putih tujuan Vietnam, diekspor PT Olam Indonesia.
"Bagian timur Indonesia, pintu gerbang ekspor ada di Sulsel," ujar mantan Bupati Bantaeng dua periode ini.
Dengan begitu, lanjut dia, Sulsel bukan hanya mengimpor saja melainkan juga menjadi eksportir. Akan tetapi untuk mewujudkan semua itu diperlukan kerja sama semua pemangku kebijakan.
"Ini bisa terwujud kalau kita samakan visi agar satu tujuan kesejahteraan rakyat," ucap Nurdin. "Pelaku ekspor hanya minta permudah perizinan."
Ia pun berujar pemerintah akan terus mendorong terciptanya iklim yang baik dalam berusaha. Oleh karena itu semua urusan perizinan harus dipermudah.
Hal itu dilakukan agar bisa bersaing dengan negara-negara lain yang juga ekspor komoditas sama. Apalagi Kementerian Pertanian dan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) kabupaten/kota se-Sulsel berupaya untuk ekspor komoditas. "Karantina terus berupa memberikan semangat kepada seluruh petani," tutur Nurdin.