TEMPO.CO, Jakarta - Head of Macro Study LPEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Febrio Kacaribu menilai Bank Indonesia perlu menahan suku bunga kebijakan pada bulan ini. Hal itu, kata dia, melihat ekonomi tumbuh sedikit di atas ekspektasi di tengah ketidakpastian global sepanjang tahun 2018. Pada tahun lalu itu, pertumbuhan ekonomi tercatat tertinggi sejak tahun 2014 sebesar 5,17 persen (yoy).
BACA: Standard Chartered Sebut Tren Reksa Dana Bakal Positif pada 2019
"Kuatnya kondisi fundamental juga terlihat pada inflasi yang rendah dan stabil," kata Febrio dalam keterangan tertulis, Kamis, 21 Februari 2019.
Menurut dia, tren apresiasi rupiah, yang sempat di bawah Rp 14 ribu di awal Februari, didorong oleh derasnya arus modal masuk sejak Oktober 2018. Febrio melihat tekanan eksternal yang sebelumnya mengancam pasar perlahan-lahan mereda.
Redanya ancaman itu, kata dia, seiring dengan pelemahan global yang sudah hampir pasti terjadi dalam dua tahun ke depan, di mana ini akan berkontribusi terhadap pelemahan harga komoditas. Tren ini menciptakan tantangan dari neraca perdagangan dalam beberapa waktu mendatang.
Di sisi lain, kata Febrio, harga minyak mentah akan terus menjadi sumber ketidakpastian bagi rupiah di 2019. Harga minyak mentak, menurut dia, telah menyentuh tertinggi dalam tiga bulan terakhir karena pengurangan pasokan oleh produsen.
"Secara keseluruhan, kami memandang bahwa BI perlu mempertahankan suku bunga kebijakannya pada Rapat Dewan Gubernur bulan ini," ujar dia.
BACA: Komnas HAM Minta OJK Atur Batas Bunga Fintech Pinjaman Online
Rapat Dewan Gubernur atau RDG BI pada 16-17 Januari 2019 memutuskan untuk mempertahankan BI7DRR sebesar 6,00 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen. Gubernur BI Perry Warjiyo meyakini bahwa tingkat suku bunga kebijakan tersebut masih konsisten dengan upaya menurunkan defisit transaksi berjalan ke dalam batas yang aman.
"Dan mempertahankan daya tarik aset keuangan domestik. Termasuk telah mempertimbangkan tren pergerakan suku bunga global dalam beberapa bulan ke depan," kata Perry di komplek gedung BI, Jakarta, Kamis, 17 Januari 2019.
Hari ini Perry Warjiyo bersama Anggota Dewan Gubernur BI akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur BI Februari 2019. RDG itu mencakup asesmen perekonomian Triwulan IV-2018.
Baca berita tentang suku bunga lainnya di Tempo.co.