TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Pandjaitan menyatakan perusahaan penyedia layanan ride hailing atau online to offline (O2O) Grab berminat untuk berinvestasi di sektor teknologi mobil listrik. Minat perusahaan itu, kata Luhut, telah disampaikan kepadanya secara langsung.
Baca juga: Luhut Pandjaitan: Anggaran Revitalisasi Citarum Cair Maret 2019
"Grab yang ingin bawa investasi miliaran dolar untuk teknologi mobil listrik," kata Luhut saat mengelar afternoon tea di Kantor Kementerian Kemaritiman, Rabu 20 Februari 2019.
Industri mobil listrik di Indonesia memang tengah menarik banyak investor asing. Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah untuk mengembangkan pabrik terintegrasi yang fokus pada pengembangan mobil listrik dan ekosistemnya di Morowali. Kendati demikian, rencana ini masih terganjal belum rampungnya peraturan dan pembangunan kawasan industri.
Adapun sebelumnya, CEO Grab Anthony Tan bertemu Luhut di kantor Kemenko Kemaritiman pada Selasa lalu, 19 Februari 2019. Dalam pertemuan itu, kata Luhut, Anthony sempat menyatakan bahwa investasi Grab tak akan terganggu oleh dinamika politik.
Menurut Luhut, kondisi politik seperti pemilihan presiden di Indonesia dinilai tak akan berpengaruh banyak. Bahkan Anthony, tutur Luhut, percaya kepada Pemerintah Indonesia. "Ia bilang soal politik, I trust your government," tutur Luhut.
Tak hanya Grab, perusahaan telekomunikasi asal Jepang, SoftBank juga berminat untuk berinvestasi di sektor mobil listrik di Indonesia. Bahkan, kata Luhut, pemimpin SoftBank menyatakan telah meminta waktu untuk menemui Presiden Joko Widodo pada Maret bulan depan.
Kendati begitu, Luhut belum bisa memastikan apakah perusahaan itu bakal melakukan konsolidasi atau memilih untuk mengembangkan mobil listrik secara mandiri. Ia juga belum bisa memastikan berapa besaran investasi oleh masing-masing perusahaan asing tersebut.
Selain Grab dan SoftBank, Luhut mengatakan bahwa perusahaan otomotif asal Korea, Hyundai, dikabarkan berminat untuk berinvestasi mobil listrik. Pada Rabu hari ini, Hyundai kembali mengatakan pertemuan dengan Luhut.
Mengenai investasi Hyundai, Kementerian Perindustrian sebelumnya telah menyatakan bahwa perusahaan siap berinvestasi membuat pabrik mobil listrik. Perusahaan dikabarkan, telah siap menanamkan duitnya sebesar US$ 880 juta untuk proyek ini. Rencananya pabrik Hyundai bakal memiliki kapasitas produksi sebesar 250.000 unit per tahun.
Baca berita lain soal Luhut Pandjaitan di Tempo.co