TEMPO.CO, Jakarta - PT Pelindo II mulai menerapkan digitalisasi operasional pelabuhan, salah satunya di Pelabuhan Tanjung Priok yang merupakan terbesar di Indonesia. Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia Elvyn G. Masassya mengatakan revitalisasi Tanjung Priok itu dilakukan untuk mewujudkan pelabuhan kelas dunia pada 2020.
Baca juga: Pelindo III Siapkan Rp 6,4 T Investasi Pelabuhan di 7 Provinsi
"Kami akan melakukan flow automation dalam pengelolaan (pelabuhan) pada 2023. Jadi hanya sedikit orang di situ, semuanya berbasis otomatisasi," ujar Elvyn dalam pertemuan dengan media massa, Selasa, 19 Februari 2019.
Otomatisasi, kata Elvyn tidak akan mengurangi karyawan. Perusahaan menyiapkan mereka untuk bekerja di bidang berbeda. Pelindo II juga menyiapkan para staf untuk menimba ilmu di mancanegara.
“Kami sudah mengirimkan SDM ke luar negeri untuk sekolah untuk belajar, diharapkan pada 2023 sudah bisa dikelola oleh perusahaan," ujarnya.
Efisiensi itu berhasil mendongkrak kinerja perusahaan. Pada 2018, laba bersih Pelindo II tercatat Rp 2,43 triliun atau naik 9,95 persen dibandingkan 2017 sebesar Rp 2,21 triliun.
Biaya operasional terhadap pendapatan operasional atau BOPO juga turun 0,35 persen di 2018 dibandingkan 2017. Pelindo II juga mencatatkan kenaikan arus peti kemas menjadi 7,8 juta TEUS dan arus non peti kemas 61,917 juta ton pada 2018. Arus kapal juga naik menjadi 208 juta gross ton dan arus penumpang 714 ribu orang pada 2018.