TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan butuh proses untuk memaksimalkan keterisian di Bandar Udara Kertajati, Majalengka. Dia yakin nantinya bersama dengan Pelabuhan Patimban dan Kota Cirebon, infrastruktur perhubungan itu akan menjadi segitiga yang sangat potensial bagi perekonomian Indonesia.
Simak: Ridwan Kamil Cari Duta Pariwisata Kertajati, Kamu Orangnya?
"Dalam waktu yang tidak lama, lima sampai sepuluh tahun pasti itu akan menjadi pusat pertumbuhan di Jawa Barat, saya optimistis," ujar Budi di Hotel Aryaduta, Jakarta, Selasa, 19 Februari 2019.
Selain membangun Bandara Kertajati, salah satu infrastruktur anyar yang tengah dibangun pemerintah adalah Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat. Pelabuhan itu direncanakan bakal memiliki kapasitas yang besar seperti Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
"Pasti akan banyak permintaan dari orang-orang yang bertempat tinggal di situ, juga orang yang butuh segera terbang, hingga industri-industri padat karya, seperti elektronik, pasti akan terjadi di sana," ujar Budi.
Budi Karya menceritakan, pada mulanya pembangunan bandara internasional itu direncanakan di Karawang, Jawa Barat. Namun, Pemerintah Provinsi Jawa Barat ingin membangun di Majalengka. Kala itu, Kemenhub mengusulkan agar pembangunan itu dilakukan bertahap mulai kapasitas 500 ribu penumpang dulu agar lebih efisien.
"Tapi keinginannya lain, ingin langsung besar, tapi saya sepakat dengan Pak Gubernur bahwa pada suatu waktu Kertajati-Patimban-Cirebon akan menjadi segitiga yang sangat potensial," ujar dia.
Sebelumnya, Bandara Kertajati sempat dikritik oleh Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto saat debat capres kedua, Ahad lalu, Prabowo menyatakan menghargai Jokowi yang gencar melakukan pembangunan infrastruktur. Namun kinerja tim Jokowi dinilainya kurang efisien.
"Infrastruktur dikerjakan grusa-grusu tanpa feasibility study yang benar, sehingga banyak infrastruktur yang tidak efisien, sehingga merugi dan sulit dibayar," ujar Prabowo. "Infrastruktur jangan hanya jadi monumen, jangan seperti LRT di Palembang maupun Bandara Kertajati."
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menanggapi sentilan calon Presiden Prabowo Subianto dalam debat capres kedua soal Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat. Menurut Ridwan, masalah Bandara Kertajati itu pada aksesnya. “Problem Kertajati itu masalah akses Cisumdawu. Pak Presiden juga menyampaikan kan?” kata dia, di Bandung, Senin, 18 Februari 2019.
Ridwan Kamil berujar pembahasan pengalihan layanan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara menuju Bandara Kertajati juga masih belum tuntas. “Opsinya sedang dibahas, full 100 persen (dialihkan), atau sebagian,” kata dia.
CAESAR AKBAR | AHMAD FIKRI