TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita yakin nilai perdagangan dengan Korea Selatan bisa mencapai US$ 30 miliar. Nilai itu, kata Enggartiasto, bisa tercapai dalam tiga tahun ke depan.
Baca juga: Komitmen Investasi Indonesia dan Korea Selatan USD 5,76 Miliar
Indonesia sedang merancang kerja sama dengan Korea Selatan dalam Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (lK-CEPA). "Target yang dicanangkan oleh dua kepala negara sebesar US$ 30 miliar dalam tiga tahun ke depan itu bisa dicapai," kata Enggartiasto di Hotel Shangrila, Jakarta, Selasa, 19 Februari 2019.
Menurut dia, Indonesia dan Korea Selatan menyepakati perjanjian itu bisa ditandatangani pada November tahun ini. "Pada waktu pertemuan kedua kepala negara, jadi artinya substansially harus selesai sebelum November," ujar dia.
Enggartiasto mengatakan momentum itu sangat berharga, karena sudah dibicarakan pada November tahun lalu di Singapura.
Menurut dia, kerja sama itu nantinya bisa mengatasi berbagai hal yang ditemukan mengganggu perdagangan dan investasi antar dua negara. Mereka juga akan membahas investasi dan rantai perdagangan global.
"Kami beri kesempatan kemudahan-kemudahan investasi otomotif misalnya, elektronik juga," ujar Enggartiasto.
Enggartiasto mengatakan saat ini nilai perdagangan Indonesia dengan Korea Selatan sebesar US$ 20 miliar.
Di lokasi yang sama Menteri Perdagangan Korea, Kim Hyun-chong mengatakan Indonesia negara spesial bagi Korea. Hal itu karena Indonesia negara pertama yang mendukung Korea saat masa masa okupasi.
"Presiden Joko Widodo datang ke Korea mendemonstrasikan ekonomi partnership. Saat ini US$ 20 miliar perdagangan kami. Kita mempertinbangkan meningkatkan nilai dagang kita," kata Kim.
Kim mengatakan lebih dari 400 ribu orang Indonesia saat ini bekerja di Korea Selatan. Dia berharap nilai perdagangan sebesar US$ 20 miliar bisa terus berkembang.