TEMPO.CO, Bandung - Sekretaris Perusahaan PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Arief Budiman membenarkan tingkat keterisian penumpang untuk layanan penerbangan di Bandara Kertajati di Majalengka, anjlok.
Baca juga: Perpanjangan Landasan Pacu Bandara Kertajati Siap April 2019
“Belum sesuai ekspektasi. Saat ini load factor rata-rata 20 persen,” kata dia pada pada Tempo, Senin, 18 Februari 2019.
Arief membandingkan dengan rata-rata keterisian pesawat atau ‘load factor’ saat ini kurang dari separuh angkanya tahun lalu. “Sebelumnya di tahun 2018, load factor rata-rata di antara 40 persen sampai 50 persen,” kata dia.
Menurut Arief, ada sejumlah faktor yang menjadi pemicunya. Yang terbaru dampak kenaikan harga tiket pesawat.
Arief mengatakan, sejumlah maskapai membatalkan penerbangan dari dan menuju Bandara Kertajati di Majalengka, kendati dia tidak merincinya. “Dampaknya beberapa airlines melakukan cancel penerbangan dari dan ke KJT (Kertajati),” kata dia.
Arief mengatakan, faktor tiket bukan satu-satunya. Faktor lainnya di antaranya akses tol misalnya menuju Bandara Kertajati belum kunjung rampung serta berlarutnya pemindahan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara di Bandung menuju Kertajati.
“Pasti akan berdampak karena untuk warga Jawa Barat di barat cukup satu jam saja dari Bandung ke Kertajati (dengan tol Cisumdawu), dan akan lebih efektif lagi kalau bandar Husein juga ditutup dan rutenya dipindahkan ke KJT,” kata dia.
Pengembangan daerah wisata dengan lebih optimal di seputaran Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) diyakini juga akan berpengaruh pada peningkatan tingkat keterisian layanan penerbangan di Bandara Kertajati. “Daerah tujuan pariwisata di Ciayumajakuning belum dikemas dengan baik seperti di Banyuwangi,” kata Arief.
Arief mengatakan, sejumlah usulan untuk menggenjot daya tarik Bandara Kertajati sebagai strategi jangka pendek sudah lama diusulkan. Usul tersebut diklaimnya sempat disampaikan pada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Di antaranya secepatnya merealisasikan pemindahan sebagian penerbangan umrah dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Kertajati.
“Dan mengusulkan ke BNP2TKI untuk bisa mengalihkan penerbangan TKI dari (Bandara) Soekarno Hatta ke Kertajati,” kata dia.
Arief mengatakan, saat ini terdapat 5 maskapai yang beroperasi di Bandara Kertajati yakni Garuda, Citilink, Wings, Lion, dan Trans Nusa. Seluruh maskapai tersebut melayani 11 rute penerbangan dari dan menuju Bandara Kertajati.
Rencana menambah maskapai yang beroperasi di Bandara Kertajati juga masih dibahas. Diantaranya untuk rute internasional maskapai Air Asia untuk rute Kualalumpur-Kertajati dan Singapura-Kertajati, lalu Malaysian Airlines untuk penerbangan umroh. Sementara untuk rute domestik pembicaraan masih berlangsung. “Untuk domestik ada Batik Air, Nam Air, dan Xpress Air. Diperkirakan (beroperasi) semester II tahun 2019,” kata Arief.
Sepinya Bandara Kertajati juga sempat disentil Calon Presiden Prabowo Subianto pada lawannya, petahana calon presiden Joko Widodo, dalam debat calon presiden, Minggu, 17 Februari 2019, malam.