Menanggapi penjelasan Jokowi itu, Prabowo mendukung upaya pemerintah untuk mendukung industri tersebut dan upayanya agar Indonesia mengambil posisi agar tak tertinggal. "Kecepatan dinamika perkembangan internet di balik communications berkembang dengan sangat sangat pesat dan memang saya juga mendukung semua upaya untuk kita mengejar dan mengambil posisi," katanya.
Tapi Prabowo menyebutkan bahwa pengembangan unicorn juga harus diwaspadai. Pasalnya, dalam perekonomian Indonesia saat ini sudah terjadi disparitas. "Suatu suatu segelintir orang yang kurang dari satu persen menguasai lebih dari setengah kekayaan kita. Jadi kalau ada unicorn-unicorn, ada teknologi hebat, saya khawatir ini nanti mempercepat nilai tambah dan uang-uang kita lari keluar negeri," ucap Prabowo.
Hal ini, menurut Prabowo, yang membuatnya khawatir. "Ini yang saya khawatir. Ya silakan Anda ketawa tapi ini masalah bangsa kekayaan Indonesia tidak tinggal di Indonesia," katanya.
Lebih jauh, Hasto menilai, dengan gagal pahamnya Prabowo tersebut bisa dipastikan bahwa para pemuda Indonesia, khususnya generasi milenial mempertanyakan komitmen dan visi-misi calon presiden nomor urut 02 itu untuk mengembangkan teknologi informasi. Padahal teknologi informasi juga merupakan syarat penting kemajuan bangsa.
Dari jawaban Prabowo itu pula, menurut Hasto, terlihat pengembangan teknologi informasi dalam persektif pesimistis. "Pemimpin harus mencari peluang dan menjawab tantangan, termasuk bagaimana mengambil terobosan untuk merebut masa depan," ucapnya.
Baca: Ditanya Jokowi Soal Lahan, Prabowo: Nggak Apa, Biasa Itu
Lebih jauh, Hasto menyebutkan generasi milenial adalah generasi digital, berpandangan luas, dan teknologi informasi menjadi menu sehari-hari. Dengan pertanyaan substansif Jokowi yang sangat menohok terkait unicorn kepada Prabowo itu, dipastikan preferensi para pemuda, generasi milenial, dan mereka yang masih ragu-ragu, akan dipastikan bergeser ke Jokowi.
BISNIS