TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Dilo Seno Widagdo mengatakan hingga pertengahan Februari 2019 sebanyak 1,2 juta rumah tangga terdaftar untuk dibangun jaringan gas sambungan rumah tangga atau SRT baru. Menurut Dilo hal itu sudah terdata di 26 kabupaten atau kota.
Baca juga: PGN Targetkan Penjualan dan Transmisi Gas Naik pada 2019
"Saat ini sedang merampungkan studi, kalau ingin 1,2 juta bisa layani semuanya. Tapi ini akan sangat terkait juga dengan kesiapan kota, perizinan pemda, dan lainnya," kata Dilo di Indonesia Convention Exhibition BSD, Tangerang Selatan, Sabtu, 16 Februari 2019.
Dia mengatakan sejak dua bulan lalu sudah menyiapkan siapkan studi-studi mengenai hal itu. Targetnya, kata Dilo, tahun ini bisa terbangun untuk 400 ribu dari 1,2 juta untuk dibangun jaringan gas sambungan rumah tangga.
"Memang belum maksimal, tapi 2020 bisa sampai 2025 sekitar 1 jutaan," kata dia
Adapun anggaran modal belanja atau capital expenditure (capex) untuk proyek itu sekitar Rp 10 triliun. Hal itu dihitung jika harga untuk membangun jaringan gas di satu rumah tangga senilai Rp 10 juta, lalu dikalikan 1 juta pelanggan tadi
"Ini ada skema-skema bervariasi ada yang bebannya ditanggung pemerintah dalam APBN, pola KPBU, ada yang PINA, dan sebagainya. Sehingga kalau kemampuan keuangannya PGN rasanya hari ini siap untuk membangun target-target yang disiapkan," kata Dilo.
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) bersama dengan PT Pertamina Gas (Pertagas) yang telah bersinergi dalam Sub Holding Gas akan membangun 4,7 juta sambungan rumah tangga atau SRT baru. Dilo Seno Widagdo Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN mengatakan hal itu merupakan target Rencana Umum Energi Nasional hingga tahun 2025.
"Di antaranya sebanyak 4,7 juta Sambungan Rumah Tangga baru, 6.302 km pipa hilir, dan 5.437 km pipa hulu," kata Dilo.
Dari sisi keuangan, kata Dilo, integrasi Pertagas di bawah PGN akan menuai benefit. Berdasarkan hitung—hitungan, pembentukan Sub Holding Gas akan memberikan benefit sebesar US$ 77 juta, bahkan pada tahun 2022 benefit itu bisa membesar hingga US$ 132 juta.
Terkait kinerja, Sub Holding Gas akan menggarap beberapa program pada tahun ini. Program itu antara lain target niaga gas bumi sebesar 936BBTUD, jumlah pelanggan 364.808. Selain itu, panjang jaringan pipa sepanjang 10.547 km dan transportasi gas bumi sebanyak 2.189 MMScfd.