Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Produksi Airbus A380 Distop, PT DI Ditawari Pasok Komponen

image-gnews
Pekerja menyelesaikan produksi NC212i untuk Ministry of Agriculture (MOAC) Thailand di Hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Rabu, 9 Januari 2019. Dari jumlah tersebut, 48 unit sudah diekspor ke berbagai negara seperti Korea Selatan, Malaysia, Vietnam, Turki dan Uni Emirat Arab. ANTARA/Raisan Al Farisi
Pekerja menyelesaikan produksi NC212i untuk Ministry of Agriculture (MOAC) Thailand di Hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Rabu, 9 Januari 2019. Dari jumlah tersebut, 48 unit sudah diekspor ke berbagai negara seperti Korea Selatan, Malaysia, Vietnam, Turki dan Uni Emirat Arab. ANTARA/Raisan Al Farisi
Iklan

TEMPO.CO, Bandung -Direktur Niaga PT Dirgantara Indonesia Irzal Rinaldi Zailani mengatakan Airbus sempat menawari PT Dirgantara Indonesia memasok komponen pesawat generasi baru pabrikan pesawat asal Eropa tersebut. Hal ini menyusul rencana penghentian produksi pesawat superjumbo A380.

BACA: Airbus Hentikan Produksi A380, Ini Kata PT Dirgantara Indonesia

“Ya itu rutin. Biasanya, waktu kami sudah menjadi reguler supplier mereka, kami diberikan opsi pertama untuk melakukan biding (penawaran),” kata dia saat dihubungi Tempo, Jumat, 15 Februari 2019.

Irzal mengatakan, masalahnya tawaran tersebut kerap terpaksa tidak bisa dipenuhi karena pesawat-pesawat generasi terbaru Airbus mayoritas didominasi komponen berbahan karbon komposit. “Pesawat-pesawat teknologi Airbus saat ini kan menuju karbon-komposit. Sebagai contoh A350 itu nyaris 55 persen komponennya itu sudah komposit,” kata dia.

BACA: Airbus Hentikan Produksi Superjumbo Jet A380 pada 2021

PT Dirgantara Indonesia kendati sudah lama merintis pengembangan komponen pesawat berbahan baku komposit, tapi terganjal modal investasi. “Teknologi ini berjalan cukup lama, kita sebenarnya sudah mengantisipasi ini dari awal. Cuma kami tahu sendiri, perusahaan untuk invest sejumlah uang itu, dengan kondisi bisnis saat ini agak sulit, jadi kita minta bantuan pemerintah untuk bisa melakukan investasi di sini,” kata Irzal.

Irzal mengaku, tidak ingat rincian usulan suntikan dana Penyertaan Modal Negara yang diminta PT Dirgantara Indonesia untuk pengembangan lini komponen komposit. “Angkanya enggak hafal. Tapi paling tidak, ide untuk membangun ini sudah ada,” kata dia.

Irzal mengatakan, PT Dirgantara Indonesia butuh waktu 1-2 tahun untuk membangun fasilitas produksi komponen pesawat berbahan baku karbon komposit. Modal untuk membangun fasilitas tersebut sudah di usulkan pada Kementerian BUMN.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Ada beberapa investasi yang kita lagi mintakan ke pemerintah, untuk membangun fasilitas karbon komposit. Jadi sebenarnya untuk mengembangkan fasilitas itu, kita butuh 1-2 tahun sampai di fully operational. Tergantung dari kapan kita bisa mendapat bantuan (modal) tersebut,” kata Irzal.

Irzal mengatakan, kendati pemasukan dari penjualan komponen pesawat A380 distop dengan keputusan Airbus menghentikan produksi pesawat itu pada 2021, PT DI masih optimis dengan pendapatan dari komponen pesawat berbahan baku metal.

Sejumlah pesawat produksi Airbus misalnya, masih berbahan metal. Diantaranya pesawat jenis A320 yang pangsa pasarnya justru lebih besar dibandingkan pesawat A380. “Jadi kalau bicara jangka pendek, sampai jangka menengah, mostly, kita akan tetap konsentrasi di metal. Jadi A320 itu kan metal, A320 gak diberhentikan (produksinya), jadi kita jalankan ini,” kata Irzal.

Namun, Irzal mengatakan, PT Dirgantara Indonesia harus masuk ke bisnis memasok komponen pesawat berbahan karbon komposi mengantisipasi tren teknologi pesawat di masa mendatang. “Jangka panjangnya, harus masuk ke karbon komposit. Karena trennya itu kita lihat sendiri, A787 sudah mulai komposit, A350 mulai komposit. Airbus sekarang sudah mengembangkan A350 even sampai seri Dash 1000, nah itu most likely, komposit aakn mendoninasi,” kata dia.

Sebelumnya, perusahaan manufaktur pesawat terbang Eropa, Airbus, menghentikan produksi pesawat superjumbo A380 karena penjualannya relatif seret. A380 merupakan pesawat terbang terbesar dengan dua tingkat, yang memiliki ruang kabin luas untuk penumpang. Pesawat ini mampu mengangkut 544 orang penumpang dan dirancang untuk menandingi pesawat Boeing 747 yang legendaris.

Pesawat superjumbo ini kurang laku di pasaran, yang lebih memilih pesawat generasi terbaru dengan ukuran lebih ramping, dan cepat. Manajemen Airbus mengatakan pesawat A380 terakhir akan diproduksi pada 2021.

“Ini merupakan keputusan menyakitkan bagi kami. Kami telah menginvestasikan banyak usaha, sumber daya, dan keringat. Tapi tentu kami perlu bersikap realistis,” kata CEO Airbus, Tom Enders, seperti dilansir Reuters dan dikuti Channel News Asia pada Kamis, 14 Februari 2019.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Wamen BUMN soal THR Karyawan PT DI Telat Dibayar: Ada Mismatch Cashflow

19 hari lalu

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo usai menghadiri peninjauan kesiapan mudik Lebaran 2024 di Stasiun Gambir, Jakarta, Jumat, 5 April 2024. ANTARA/Maria Cicilia Galuh
Wamen BUMN soal THR Karyawan PT DI Telat Dibayar: Ada Mismatch Cashflow

Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan pembayaran THR karyawan PT DI telah beres. Pembayaran sempat terlambat karena ada cash mismatch.


Terpopuler: Ribuan Karyawan PT DI Tuntut THR dan Gaji, Sejarah Panjang Tol Bocimi yang Longsor

20 hari lalu

Situasi diskusi internal direksi dan karyawan PT Dirgantara Indonesia (DI) di Bandung, Rabu, 3 April 2024. Dokumentasi Pribadi
Terpopuler: Ribuan Karyawan PT DI Tuntut THR dan Gaji, Sejarah Panjang Tol Bocimi yang Longsor

Berita terpopuler bisnis pada 4 April 2024 dimulai dari respons PT DI terhadap ribuan karyawannya yang berdemo mendesak pembayaran THR dan gaji.


Usai Demo Ribuan Karyawan PT DI Desak THR dan Gajinya Segera Dibayar, Manajemen Buka Suara

21 hari lalu

Situasi diskusi internal direksi dan karyawan PT Dirgantara Indonesia (DI) di Bandung, Rabu, 3 April 2024. Dokumentasi Pribadi
Usai Demo Ribuan Karyawan PT DI Desak THR dan Gajinya Segera Dibayar, Manajemen Buka Suara

PT DI buka suara perihal pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) Idul Fitri 1445 H dan gaji ke para karyawannya yang sebelumnya dipersoalkan.


Autopilot Mode Heading Select di Insiden Pesawat Batik Air Terbang Melenceng

45 hari lalu

Ilustrasi untuk instrumen Autopilot Mode Heading Select di kokpit pesawat jet. Istimewa
Autopilot Mode Heading Select di Insiden Pesawat Batik Air Terbang Melenceng

Pengamat dan pilot bicara autopilot mode Heading Select di insiden pesawat Batik Air yang terbang melenceng karena ditinggal tidur pilot-kopilot.


Airbus Kembangkan Pesawat Listrik untuk Transportasi di Dalam Kota: CityAirbus NextGen

46 hari lalu

Prototipe pesawat listrik Airbus, CityAirbus NextGen. Airbus.com
Airbus Kembangkan Pesawat Listrik untuk Transportasi di Dalam Kota: CityAirbus NextGen

Airbus telah menunjukkan kepada publik prototipe CityAirbus NextGen hasil pengembangannya. Bagian dari investasi Advanced Air Mobility (AMM).


Tanggapi Sanksi ke Pilot dan Kopilot Batik Air yang Tertidur Saat Penerbangan, Pengamat: Ada Risiko Sistemik

46 hari lalu

Batik Air. Dok. Bandara Juanda
Tanggapi Sanksi ke Pilot dan Kopilot Batik Air yang Tertidur Saat Penerbangan, Pengamat: Ada Risiko Sistemik

Pengamat penerbangan dari Jaringan Penerbangan Indonesia Gerry Soejatman menilai sanksi yang diberikan kepada pilot dan kopilot Batik Air yang tidur saat penerbangan tidak cukup.


Deretan Fakta Pilot Batik Air Tertidur 28 Menit hingga Pesawat Nyasar: Kronologi, Temuan KNKT, Teguran Kemenhub..

46 hari lalu

Batik Air. Dok. Lion Group
Deretan Fakta Pilot Batik Air Tertidur 28 Menit hingga Pesawat Nyasar: Kronologi, Temuan KNKT, Teguran Kemenhub..

KNKT membeberkan insiden pilot dan kopilot Batik Air rute Kendari-Jakarta yang tertidur saat bertugas menerbangkan pesawat. Ini deretan faktanya.


Apa Peran PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dalam Pengembangan Mobil Terbang Vela Alpha

22 Februari 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ketika meninjau miniatur Vela Alpha, drone hasil kerjasama PT Dirgantara Indonesia (persero) dan Vela Aero, di sela Singapore Airshow 2024 di Changi, Singapura, Selasa, 20 Februari 2024 (Dokumentasi Kementerian Perhubungan)
Apa Peran PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dalam Pengembangan Mobil Terbang Vela Alpha

PT Dirgantara Indonesia (Persero) turut serta dalam pengembangan mobil terbang Vela Alpha. Bagaimana peran PTDI di proyek ini?


Bappenas, PT DI dan Pemprov Bali Teken Kerja Sama Pemanfaatan Pesawat N219

17 Februari 2024

Pesawat N219 di Bandara Belitung untuk dipamerkan pada Side Event G20 pada 7-9 September 2022. (Humas Pemprov Babel)
Bappenas, PT DI dan Pemprov Bali Teken Kerja Sama Pemanfaatan Pesawat N219

PT Dirgantara Indonesia (PT DI) , Kementerian PPN/Bappenas, dan pemerintah provinsi Bali menandatangani kesepakatan bersama pemanfaatan pesawat N219.


Investigasi Pencurian Data Rahasia Jet Tempur Korea oleh Insinyur Indonesia: 8 USB Berisi Ribuan File

9 Februari 2024

Prototipe varian jet tempur generasi terbaru Korea Selatan, KF-21 Boramae, dalam penerbangan perdananya, Senin, 20 Februari 2023. Prototipe dengan kursi ganda ini akan digunakan untuk pengembangan dan pengoperasian sistem elektronik pesawat dan selanjutnya untuk pengoperasian drone di masa depan. Instagram/Dapa_Korea_official
Investigasi Pencurian Data Rahasia Jet Tempur Korea oleh Insinyur Indonesia: 8 USB Berisi Ribuan File

Data rahasia mencakup detil mengenai avionik jet tempur Korea tersebut. Di antaranya tentang radar.