TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM Thomas Trikasih Lembong mengatakan dirinya hampir batal hadir dalam acara Sunshine After The Rain yang dibuat PT Mandiri Manajemen Investasi. Hal itu karena, mengingat suhu politik yang sedang panas.
BACA: Menpan RB: PNS Punya Hak Memilih, Tapi Tidak Berpolitik
"Saya hampir saja batal hadir, karena takut sekali dalam saat suhu politik yang sedang panas-panasnya, apa saja yang kami sampaikan bisa digoreng," kata Thomas di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu, 13 Februari 2019.
Thomas mengatakan sudah menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk seminimal mungkin untuk tidak sering datang ke acara publik. Dia ingin lebih fokus untuk terus bekerja di BKPM.
"Saya sudah sampaikan ke presiden seminimal mungkin, untuk tidak banyak datang ke acara-acara publik, tapi fokus kerja, tapi jangan juga terlalu hilang untuk memberikan informasi kepada publik," ujar Thomas.
BACA: Ombudsman Singgung Politik Pengalihan Impor Jagung era Jokowi
Menurut dia, jika terlalu hilang dan jarang memberikan informasi kepada publik, hal itu menjadi dilema. Karena, menurut Thomas, hal itu justru bisa dianggap absen.
Adapun dalam acara Market Outlook 2019 Mandiri Manajemen Investasi itu, juga dihadiri ekonom senior Faisal Basri, Executive Director Centre for Strategic and Internasional Studies atau CSIS Philips J Vermonte, dan Direktur Mandiri Investasi Endang Astharanti.
Lebih lanjut Thomas mengatakan optimistis pada pertumbuhan ekonomi dan investasi di 2019, namun dia waswas dan prihatin pada 2020.
"2019 cukup aman dan baik. Di lain sisi saya prihatin cukup banyak tekanan dan distorsi yang terakumulasi. Harus ditangani segera begitu pemilu selesai. Kalau tidak diberesin bisa meledak di 2020-2021," kata Thomas.
Thomas juga mengatakan saat ini masih banyak terobosan-terobosan untuk ekonomi yang belum keluar. Namun kata dia, akan segera diluncurkan, terobosan itu usai pemilu dan diyakini ampuh untuk membuat perekonomian dan investasi tumbuh lebih baik.
"Banyak terobosan-terobosan yang ditahan keluar karena takut digoreng secara politik. Setelah pemilu akan kami dorong," ujar Thomas.