TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu pagi, bergerak menguat dipicu euforia pasar akan tercapainya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Cina.
Baca juga: BI: Pelemahan Rupiah Bukan Karena Defisit Transaksi Berjalan
Kurs rupiah Rabu pagi ini, 13 Februari 2019, bergerak menguat 45 poin menjadi Rp 14.023 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp 14.068 per dolar AS.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Rabu, mengatakan pasar memberi respons positif terhadap potensi kesepakatan perdagangan AS-Cina dengan pernyataan Presiden Donald Trump yang menginginkan pertemuan dengan Presiden Cina Xi Jinping. Padahal beberapa waktu lalu Presiden Trump memberi pernyataan sebaliknya.
"Kemungkinan rupiah akan menguat merespon euforia potensi kesepakatan dagang antara AS-Cina," ujar Lana.
Sebelumnya, pernyataan Trump yang menyebutkan pertemuannya dengan Xi Jinping kemungkinan besar dilakukan setelah 1 Maret 2019, yaitu tenggat waktu pelaksanaan tarif terhadap seluruh barang impor dari Cina, memberikan kekhawatiran terhadap pasar.
"Rupiah kemungkinan menguat ke level Rp 14.000 per dolar AS sampai Rp 14.050 per dolar AS," ujar Lana.
Hingga pukul 9.21 WIB, nilai tukar rupiah masih bergerak menguat 39 poin menjadi Rp14.029 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.068 per dolar AS.
ANTARA