TEMPO.CO, Jakarta -Kuasa hukum pengusaha tekstil asal Bandung yang menjadi korban mutilasi di Malaysia, Hermawan, mengatakan tersangka mutilasi adalah dua warga negara Pakistan. Namun keduanya telah habis masa penahanannya pada Senin, 11 Februari 2019 lalu.
BACA: Sidik Jari Korban Mutilasi di Malaysia Dikirim ke Mabes Polri
“Tapi setahu saya dua orang itu masa penahananannya habis hari Senin kemarin,” kata Hermawan kepada Tempo, ketika dihubungi Selasa, 12 Februari 2019.
Sebelumnya Hermawan mengatakan dua orang yang ditangkap Kepolisian Malaysia tersebut adalah Iqbal alias Jimmy dan Muhammad Abbas, warga negara Pakistan yang tinggal di negeri Jiran. "Dua-duanya adalah relasi Pak Nuryanto, karena mereka adalah orang yang terakhir berhubungan dengan Bang Yanto (Nuryanto) di sana, jadi polisi mencurigai mereka" ujar pengacara Nuryanto, Hermawan, kepada Tempo, Minggu, 10 Januari 2019.
Hermawan mengatakan sempat berkomunikasi dengan Iqbal pada 23 Januari 2019, yaitu ketika Nuryanto sudah hilang. Iqbal disebut-sebut sebagai relasi yang paling sering ditemui Nuryanto di Malaysia dalam urusan bisnisnya.
BACA: Pengusaha Bandung Korban Mutilasi Berniat Tagih Pembayaran Rp 2 M
Nuryanto dan temannya Ai Munawaroh, ditemukan dengan tubuh tidak utuh di Sungai Laboh, Selangor, Malaysia, akhir Januari 2019 lalu.
Keluarga Nuryanto sudah melakukan tes DNA pada 4 Februari 2019 lalu di Malaysia. Kemudian Polisi Diraja Malaysia hari ini mengambil sidik jari Nuryanto, yang akan dikirimkan ke Mabes Polri.
“Kalau hasil tes DNA lama. Makanya dilakukan sidik jari biar hasilnya cepat keluar,” katanya.
Hermawan mengatakan, keluarga Nuryanto sudah pasrah apabila mayat yang ditemukan itu merupakan anggota keluarganya. Keluarga cukup yakin dengan ciri-ciri yang melekat pada tubuh jenazah saat ditemukan seperti pakaian dan ikat pinggang. “Tapi, keluarga minta untuk dipastikan dulu,” katanya.
Informasi mengenai dimutilasinya Nuryanto diperoleh Hermawan dari Kepolisian Malaysia. Ia mengatakan ada salah satu relasi Nuryanto di Malaysia yang melaporkan kehilangan orang kepada polisi.
Adapun keluarga mendapat kabar adanya dugaan Nuryanto dibunuh mutilasi pada 26 Januari 2019 setelah kepolisian setempat mengumumkan ditemukannya sesosok mayat yang telah dimutilasi di Sungai Buloh, Selangor, Malaysia.
Ciri-ciri mayat tersebut mirip dengan Nuryanto yang sebelumnya dilaporkan hilang. Saat ditemukan beberapa bagian mayat tersebut hilang. Selain itu, ditemukan pula handphone yang diketahui milik Nuryanto. Keluarga sudah menghubui nomor Nuryanto sejak 21 Januari 2019 lalu, namun sampai saat ini belum ada respon.
Baca berita tentang mutilasi lainnya di Tempo.co.