TEMPO.CO, Makassar - Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar membantah penurunan harga BBM disebut lantaran ada unsur politik menjelang Pilpres 2019.
Baca: Harga BBM Turun, Bagaimana Dampaknya ke Inflasi Februari 2019?
“Bukan karena pemilu. Bukan masalah politis, harus ingat ya,” ucap Arcandra saat Sosialisasi Penggunaan Aplikasi Minerba Online Monitoring System (MOMS) dan E-PNBP di Makassar, Selasa 12 Februari 2019.
Ia mengatakan bahwa penurunan harga BBM lantaran harga minyak dunia juga turun. Itu pun kata dia, setelah pemerintah melakukan perhitungan kembali untuk harga jual ke masyarakat.
Penurunan harga BBM, salah satunya Premium, itu diumumkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada Ahad lalu. Berdasarkan formula harga bahan bakar minyak, Kementerian ESDM memutuskan menurunkan harga Premium sebesar Rp 100 dari semula Rp 6.550 per liter.
"Untuk Premium harganya Rp 6.450 per liter," ujar Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Djoko Siswanto, saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Ahad, 10 Februari 2019.
Kebijakan itu lantas menuai berbagai respons. Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Mohammad Faisal, misalnya, yang menyebut penurunan harga bahan bakar minyak dinilai tidak tepat waktu. Pasalnya, menurut dia, kebijakan itu semestinya mengikuti fluktuasi harga minyak dunia.
Adapun BBM yang diturunkan harganya oleh PT Pertamina mulai Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite hingga Dex. Dimana harga Pertamax turun Rp 350 per liter, Dexlite turun Rp 100 per liter, Pertamax Turbo turun Rp 800 per liter, dan Dex turun Rp 50 per liter.
CAESAR AKBAR