TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyatakan 80 persen Stasiun Pengisian Bahan Umum atau SPBU Pertamina yang menjual BBM jenis Premium di seluruh wilayah Indonesia.
BACA: Konsumsi BBM Premium Diperkirakan Tetap Tinggi
"Yang menjual premium sekitar 80 persen," ujar Nicke dalam rapat Komisi VII DPR RI, di Komplek Senayan DPR, Jakarta Selatan, Senin 11 Februari 2019.
Nicke merinci dari jumlah SPBU yang berada di bawah Pertamina sebanyak 5518 SPBU yang menjual premium sebanyak 4431 SPBU. Pertamina kata dia terus memonitor stok premium di peredarannya..
BACA: Moeldoko Minta Harga BBM Turun Tak Dikaitkan Pilpres 2019
Menurut Nikce jumlah kuata premium tahun ini tidak ada tambahan, yaitu 10,5 juta kiloliter. "Tahun ini tidak kebijakan baru, kuota juga sama dengan tahun lalu," imbuhnya.
Nicke mengatakan Pertamina mengimbau masyarakat melaporkan jika ada kelangkaan premium, terlebih setelah terjadi penurunan harga BBM termasuk premium. "Kalau ada kelangkaan lapor saja, nanti Pertamina akan menindaklanjutinya," ujarnya.
Berdasarkan harga BBM Kementerian Energi Sumber Daya Mineral harga premium turun sebesar Rp 100 dari semula Rp 6.550 per liter. Selain Premium, PT Pertamina (Persero) juga menurunkan harga BMM umum lainnya:
- Pertalite (Ron 90) : rentang harga Rp 7.650 - Rp 8.000 di seluruh provinsi
- Pertamax (Ron 92): rentang harga Rp 9.858 - Rp 10.150 di seluruh provinsi
- Pertamax Turbo (Ron 98): rentang harga Rp 11.200 - Rp 11.6000 di seluruh provinsi
- Pertamina Dex (CN 51): rentang harga Rp 11.700 - Rp 12.200 di seluruh provinsi
- Solar Non PSO (CN 48): rentang harga Rp 9.600 - Rp 10.000 di seluruh provinsi
- Dexlite (CN 48): rentang harga Rp 10.200 - Rp 10.600 di seluruh provinsi
Baca berita tentang BBM lainnya di Tempo.co.