TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko menyatakan kritik yang menyebut bahwa pembangunan infrastruktur tak berguna adalah hal keliru. Pandangan tersebut perlu diluruskan.
Baca: Jokowi: Infrastruktur Syarat Bersaing dengan Negara Lain
Moeldoko mengatakan bahwa Jokowi selama pemerintahannya fokus memperbaiki sarana dan prasarana. Dibandingkan negara lain, ini masih sangat jauh tertinggal.
“Selama 4 tahun terakhir Indonesia telah membangun 784 kilometer tol. China dulu belajar Tol Jagorawi. Tapi sekarang China sudah membangun 280.000 kilometer jalan tol. Ini menyedihkan,” katanya di Jakarta, Senin, 11 Februari 2019.
Mantan Panglima TNI ini menjelaskan bahwa infrastruktur bukan hanya jalan tol. Contoh konkret Jokowi telah membangun 10 bandara dan memperbaiki yang mulai tidak layak.
Di daerah perbatasan, dulu tempatnya sangat memprihatinkan. Tapi sekarang sudah lebih baik. Ini karena perhatian Presiden Jokowi dengan daerah terluar. “Di Serawak daerah perbatasan tapi majunya luar biasa. Kita iri melihatnya. Kalau dulu kita foto ke sebelah tapi sekarang warga Malaysia yang suka ria foto ke kita,” katanya.
Penilaian keliru tersebut ungkap Moeldoko karena sebaran kabar bohong yang tak terbendung. Siapa saja bisa menyebar informasi tersebut orang yang tidak bertanggung jawab. “Ada berita yang paradoks, dengan mudahnya berita dilempar. Padahal tidak sesuai dengan kenyataan. Pemerintah bekerja luar biasa, tapi dipatahkan oleh hembusan berita yang bohong, fitnah,” ujarnya.
BISNIS