TEMPO.CO, Jakarta- Perusahaan teknologi Go-Jek dikabarkan mendapatkan suntikan dana dari modal asing yaitu perusahaan Google, JD.com dan Tencent pada pendanaan seri F pada awal Februari 2019. Perusahaan yang bernaung di bawah PT Aplikasi Karya Anak Bangsa itu disebut mendapatkan investasi mencapai US$ 1 miliar atau setara Rp 14 triliun (dengan asumsi kurs Rp 14.000).
BACA: Google Suntik Go-Jek USD 1 Miliar, Bagaimana Nasib Pendirinya?
Dilansir dari situs resmi Go-jek.com, Pendiri dan CEO Go-Jek Nadiem Makarim mengatakan suntikan modal tersebut bentuk dari kepercayaan investor terhadap kinerja dan dampak sosial yang diraih Go-Jek . "Putaran pendanaan ini juga menunjukkan kepercayaan serta keyakinan investor terhadap kemampuan tim kami dalam mewujudkan visi perusahaan," katanya melalui situs resminya, Senin, 4 Februari 2019..
Manajemen Go-Jek dalam pernyataan tersebut menegaskan bahwa dengan perampungan dana Seri F, pendiri Go-Jek tetap memiliki kontrol dalam pengambilan keputusan perusahaan untuk pengembangan bisnis yang lebih pesat.
BACA: Skema Tarif Ojek Online Naik, YLKI: Terlalu Tinggi dan Beresiko
Masih dalam rilis itu disebutkan bahwa suntikan dana tersebut akan diprioritaskan pada beberapa sektor, mulai dari memperkuat Gojek di pasar Indonesia hingga pengembangan fitur Go-Jek, seperti layanan pesan antar makanan Go Food, pembayaran digital Go Pay dan layanan transportasi Go Bike dan Go Car.
"Dana dari putaran ini akan digunakan untuk memperkuat kepemimpinan Go-Jek di pasar Indonesia dalam layanan transportasi, pesan-antar makanan, logistik, pembayaran digital, dan layanan untuk para merchant," tulis manajemen Go-Jek melalui situs resminya, Senin, 4 Februari 2019.
Selain itu, Go-Jek juga akan mengucurkan uang tersebut untuk memperluas jaringan Go-Jek di kawasan Asean Tenggara, Sejauh ini Go-Jek sudah resmi beroperasi di Singapura, Vietnam dan Thailand. "Serta untuk terus mendorong ekspansi ke negara-negara Asia Tenggara lainnya."
Rencana ekspansi Go-Jek itu setelah mendapatkan respon positif dari masyarakat di negara itu melampaui perencanaan. Data Go-Jek menyebutkan pada 2018 dalam lima bulan setelah diluncurkan pada Agustus tahun lalu di Vietnam, Go Viet telah meraih 40 persen pangsa pasar, layanan Go Food juga sudah menjadi primadona masyarakat Vietnam.