TEMPO.CO, BANDUNG — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pemerintah provinsi menggandeng PT Pegadaian untuk memulai program mengkonversi sampah menjadi emas. “Kemarin di Bekasi, sudah secara informal bersama PT Pegadaian, ternyata ada program mengkonversi sampah menjadi emas. Sampah yang diterima itu dua bentuknya, yakni kaleng seperti kaleng minuman, atau plastik yang sifatnya industrial bukan kresek,” kata dia di Bandung, Jumat, 1 Februari 2019.
Simak: Ridwan Kamil Coba Program Bank Sampah Salim Grup di Pangandaran
Setelah ditampung dalam bank sampah, sampah plastik selanjutnya diserahkan pada PT Pegadaian yang akan 'diganti' menjadi emas. “Nanti ditampung oleh bank sampah yang didirikan, ditulis berapa kilonya, nanti dikonversi menjadi nol koma sekian gram emas. Kalau rajin, ujung-ujungnya bisa menikah, dengan sampah yang dikumpulkan,” kata dia.
Ridwan Kamil mengatakan, program pemanfaatan sampah yang menyasar sampah plastik juga tengah dibicarakan dengan Salim Grup. Ridwan Kalim membahas wacana ini bersama petinggi Salim Grup di Gedung Sate, Bandung, Jumat, 1 Februari 2019. “Salim Grup ada teknologi canggih mengubah sampah plastik menjadi solar, bahan bakar diesel,” kata dia.
Ridwan Kamil mengatakan, sejumlah program menyasar sampah plastik itu untuk mengimbangi program pengurangan penggunaan sampah plastik. Bersama Salim Grup itu, Ridwan Kamil berencana mencanangkan program sampah plastik di kawasan wisata Pantai Pangandaran.
“Karena kita prihatin, pantai wisata 80 persen sampahnya plastik. Ada ikan paus tea (yang mati) di Sulawesi (karena sampah plastik). Maka dimulai program ini secara resmi di Pangandaran yang konsumen dan pengunjungnya banyak dan banyak nyampah yang sifatnya plastik,” kata dia.
Ridwan Kamil mengaku, tengah merumuskan aturan untuk mendukung pengurangan penggunaan sampah plastik. “Pemprov sedang kaji, secepatnya ktia umumkan. Makanya kita mulai dulu, instrumennya dengan bank sampah dulu. Dipilih dulu daerah simbolis di daerah wisata, yang paling heboh daerah wisata, ya Pangandaran,” kata dia.