TEMPO.CO- Jakarta- Kepala Bidang Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Putu Eka Cahyadi menyarankan masyarakat memilih penerbangan pagi untuk mensiasati naiknya harga tiket pesawat beberapa waktu terakhir.
Baca juga: Garuda Indonesia Klaim Tiket Pesawat Sudah Turun 70 Persen
"Kalau mau harga murah tentu berangkat lebih pagi, penerbangan subuh, karena harga lebih murah dibanding penerbangan siang atau malam," ujar Putu saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat 1 Februari 2019.
Putu mengatakan naiknya harga tiket pesawat lantaran biaya yang ditanggung maskapai dalam waktu terakhir melonjak. Contohnya harga bahan bakar avtur yang naik serta biaya perawatan dan sewa pesawat.
Menurut Putu, tiga komponen tersebut yang menjadi penyebab naiknya harga tiket pesawat. Namun kata dia, hingga saat ini, harga tiket masih berada dalam rentang tarif batas atas dan tarif batas bawah.
Putu mengatakan, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya untuk menekan harga tiket, dengan berkoordinasi dengan pihak bandara, hingga Air Navigasi. Akan tetapi, ujar dia, hal tersebut tidak terlalu memberikan dampak terhadap harga tiket.
"Kami hanya bisa masuk ke komponen tersebut terkait harga tiket, tapi iut hanya bisa berpengaruh kecil dari cost yang dibutuhkan oleh maskapai penerbangan," ujarnya.
Menurut Ditjen Perhubungan Udara, Polana B Pramesti, Kemenhub sedang meminta ke maskapai penerbangan Indonesia untuk menurunkan harga tiket pesawat. "Seperti yang sudah disampaikan INACA dan stakeholder akan menurunkan harga tiket pesawat," ujarnya.