TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI mencatat jumlah uang beredar atau likuiditas perekonomian tumbuh melambat. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman Zainal mengatakan posisi uang beredar dalam arti luas pada Desember 2018 sebesar Rp 5.758,3 triliun.
Baca juga: Bank Indonesia: Uang Beredar Tumbuh Melambat pada November 2018
"Pertumbuhan uang yang melambat ini terutama dipengaruhi oleh penurunan aktiva luar negeri bersih," kata Agusman dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jumat 31 Januari 2019.
Agusman mengatakan posisi tersebut tercatat tumbuh 6,3 persen secara year on year (yoy). Kendati demikian, angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 6,6 persen secara year on year.
Menurut catatan BI, aktiva luar negeri bersih pada Desember 2018 turun lebih dalam menjadi -6,4 persen (yoy) dari bulan sebelumnya sebesar -2,4 persen. Penurunan tersebut terutama didorong perlambatan tagihan kepada bukan penduduk. Kondisi tersebut diperburuk dengan adanya peningkatan kewajiban kepada bukan penduduk seiring dengan peningkatan aliran masuk modal pada pasar surat berharga.
Agusman juga menjelaskan perlambatan uang yang beredar tersebut juga berasal dari komponen uang beredar dalam arti sempit. Selain itu, perlambatan disebabkan adanya uang kuasi yang juga tercatat melambat.
"Keduanya masing-masing tumbuh melambat sebesar 4,8 persen (yoy) dari sebelumnya 5 persen dan 6,7 persen (yoy) dari sebelumnya 7,1 persen," kata Agusman.
BI juga mencatat kredit perbankan pada Desember 2018 tumbuh 11,7 persen relatif stabil dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 11,9 persen. Pertumbuhan tagihan bersih kepada pemerintah pusat yang tercatat lebih baik, yaitu dari -3,5 persen (yoy) menjadi -3,2 persen (yoy) pada Desember 2018, sedikit menahan perlambatan uang beredar dalam arti luas.
DIAS PRASONGKO