TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan mengikuti keinginan masyarakat Papua untuk penyerapan tenaga kerja lokal dalam pembangunan Trans Papua.
Baca: Banyak Perwira Menganggur, Panglima TNI Menunggu Revisi UU TNI
"Akan kami penuhi dan akan dibicarakan dengan kepala suku di sana. Kami sudah bekerja sama dengan PUPR dan BUMN untuk bisa mewadahi keinginan mereka,” kata Hadi dalam keterangan tertulis, Kamis, 31 Januari 2019.
Hal itu Hadi sampaikan didampingi Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Siwi Sukma Adji dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna usai menutup Rapim TNI Tahun 2019 di GOR Ahmad Yani Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
Seperti diketahui, pada 1 dan 2 Desember 2018, sebanyak 28 pekerja jalan TransPapua dari PT Istaka Karya menjadi korban kekerasan dari kebiadan KKB pimpinan Egianus Kogoya bersama puluhan anak buahnya.
Akibat kekerasan itu, kata dia, masyarakat Nduga menjadi trauma oleh kejahatan KKB, sementara TNI dan Polri sedang melaksanakan tugas negara, melindungi rakyat agar tidak terjadi aksi kekerasan.
Hadi mengatakan TNI juga akan melakukan operasi psikologi dan operasi teritorial di Papua. Hal itu, kata dia, bertujuan agar rakyat Papua ketika melihat TNI berbaju loreng turun di lapangan, mereka tidak ketakutan dan menerima kehadiran prajurit TNI.
Menurut dia, operasi psikologi dan operasi teritorial dilaksanakan untuk mengurangi operasi tempur agar mengurangi banyaknya korban karena mereka adalah saudara sebangsa.
Simak juga: Begini Cara Hadi Tjahjanto Cegah TNI Terlibat Politik Praktis
“Oleh Karena itu cara yang mungkin adalah pendekatan ke masyarakat dan menyadarkan apa keinginan mereka akan kita wadahi dan penuhi, asal jangan berkeinginan berpisah dari NKRI,” kata Panglima TNI Hadi.