Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Siapkan Sistem Monitor Lahan Gambut Secara Real Time

image-gnews
Lahan gambut eks kebakaran di desa Sepucuk, Ogan Komering Ilir, dijadikan percontohan penanaman kembali. Hari ini lokasi tersebut dikunjungi oleh delegasi Bonn Challenge dari 27 negara. TEMPO/Parliza Hendrawan
Lahan gambut eks kebakaran di desa Sepucuk, Ogan Komering Ilir, dijadikan percontohan penanaman kembali. Hari ini lokasi tersebut dikunjungi oleh delegasi Bonn Challenge dari 27 negara. TEMPO/Parliza Hendrawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menyiapkan Sistem Pemantau Air Lahan Gambut (Sipalaga) untuk mencegah potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akibat kekeringan.

Baca juga: Berebut Lahan Gambut di Rawa Tripa

Direktur Pusat Teknologi Pengembangan Sumber Daya Wilayah (PTPSDW) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Yudi Anantasena menyatakan inovasi teknologi Sipalaga merupakan sebuah solusi teknologi yang dikembangkan BPPT bersama Badan Restorasi Gambut (BRG).

“Sistem ini mampu mendeteksi tinggi muka air dan kelembaban sehingga bisa segera dilakukan upaya preventif untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan gambut jika kondisi mulai kering,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu 30 Januari 2019.

Menurutnya, kerusakan lahan gambut bisa disebabkan pengeringan berlebihan sehingga lahan gambut kering ini memicu terjadinya kebakaran. Sistem ini nantinya dapat dimonitor secara online oleh aplikasi pemantauan tinggi muka air (TMA) yang dikembangkan BPPT bersama BRG. 

Yudi mengungapkan bahwa dalam pemantauan lahan gambut, BRG memerlukan informasi mengenai kondisi lahan gambut secara real time, sehingga lahan gambut dapat terpantau secara berkala.

“BRG telah melakukan pemasangan alat pemantau TMA sebanyak 142 buah yang telah dikemas kedalam sistem Sipalaga hasil kerja sama dengan BPPT yang telah dirintis sejak pertengahan tahun 2016 lalu,” jelasnya.

Kepala Badan restorasi Gambut Nazir Foeadi mengatakan sistem pemantau air lahan gambut (SIPALAGA) ini dipersiapkan untuk mencegah potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) akibat kekeringan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kita ingin menjaga lahan gambut tetap basah. Cara terbaik yaitu membangun sensor yang membaca lahan secara real time,” ujarnya.

Sensor tersebut urainya, akan dipasang di setiap lahan gambut. Sistem Sipalaga ini bisa mendeteksi tinggi muka air (TMA) dan kebasahan lahan gambut, di ekosistem gambut secara langsung.

Agar lahan gambut tetap basah, imbuhnya, BRG akan memantau secara real timesetiap 60 menit. Kemudian, datanya akan dikirim ke server BRG dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk dilakukan pengecekan.

"Kalo airnya track-nya menurun terus, dan ramalan cuaca dari BMKG tidak akan hujan selama 20 sampai 30 hari kedepan, berarti itu rawan," jelasnya.

Jika hal yang tidak diinginkan tersebut terjadi, Kepala Badan Restorasi Gambut akan menginformasikan ke Satuan Petugas (Satgas) agar meningkatkan patroli.

"Kemudian Pemerintah daerah akan menjaga, dan fasilitator desa BRG supaya bisa masuk bersama Kepala Desa dan masyarakat agar membantu.”

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

11 hari lalu

Petugas dari Manggala Agni Daops Banyuasin berupaya memadamkan kebakaran lahan di Desa Muara dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis, 21 September 2023. Berdasarkan data dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera sepanjang Januari hingga Agustus 2023 luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan mencapai 4.082,8 hektare yang terbagi menjadi 2,947,8 lahan mineral dan 1.135,0 lahan gambut. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.


Tanah Liat Memperlambat Laju Perubahan Iklim

46 hari lalu

Anak lelaki asal Palestina, Jamal Fakhori bekerja di bengkel ayahnya dalam membuat pot tanah liat di kota Jaba dekat Jenin, di Tepi Barat, Palestina, 1 Mei 2018 REUTERS/Raneen Sawafta
Tanah Liat Memperlambat Laju Perubahan Iklim

Jumlah karbon organik yang tersimpan di tanah 10 kali lipat lebih banyak ketimbang seluruh karbon di atmosfer. Mengurangi dampak perubahan iklim.


Kunjungi Mangrove Angke, Kepala Badan Kehutanan AS: Ini Contoh Kesuksesan

26 Januari 2024

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya bersama dengan Chief of United States Forest Service (USFS) atau Kepala Badan Kekuatan Amerika Serikat Randy Moore melakukan penanaman mangrove di Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk, Kamis, 25 Januari 2024. (KLHK)
Kunjungi Mangrove Angke, Kepala Badan Kehutanan AS: Ini Contoh Kesuksesan

Restorasi ekosistem mangrove di TWA Angke Kapuk menjadikannya kawasan wisata yang menawarkan hutan mangrove sebagai daya tarik utamanya.


Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

24 Januari 2024

Seorang warga mencari kepiting di kawasan mangrove Desa Simandulang, Kecamatan Kualuh Leidong, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, Kamis 14 Desember 2023. Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) bersama Kelompok Tani Hutan (KTH) Bahagia Giat Bersama melakukan pelestarian mangrove seluas 25 hektare untuk mempertahankan fungsi ekosistem mangrove Indonesia diakui dunia sebagai upaya mitigasi perubahan iklim, perlindungan kawasan pesisir, pencegahan abrasi dan tempat hidup  biota laut serta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat .ANTARA FOTO/Yudi
Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

Layanan Kehutanan Amerika berencana mengadopsi skema hutan sosial dari Kalimantan Tengah untuk pengendalian kebakaran hutan.


Tidak Singgung Kerusakan Ekosistem Gambut dan Karhutla, Debat Cawapres Dinilai Normatif

22 Januari 2024

KERUSAKAN GAMBUT PULAU PADANG
Tidak Singgung Kerusakan Ekosistem Gambut dan Karhutla, Debat Cawapres Dinilai Normatif

Isu yang diusung dalam debat cawapres kedua adalah pangan, lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.


Bersama Menjaga Lahan Gambut

8 Januari 2024

Bersama Menjaga Lahan Gambut

Semua desa yang wilayahnya menjadi target restorasi BRGM, difasilitasi dengan Desa Mandiri Peduli Gambut


BRGM Optimistis Target Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove Tercapai di Tahun 2024

24 Desember 2023

BRGM Optimistis Target Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove Tercapai di Tahun 2024

BRGM menargetkan restorasi gambut di tahun 2024 sebesar 355 ribu.


BRGM Bersinergi Cegah Karhutla

21 Desember 2023

Kabadan BRGM Hartono Prawiraatmadja
BRGM Bersinergi Cegah Karhutla

Meskipun terjadi El Nino, tahun ini kebakaran hutan dan lahan gambut dapat diminimalisir


PRIMS, Cara BRGM Pantau Kondisi Terkini Gambut dan Mangrove

21 Desember 2023

Kabadan BRGM Hartono Prawiraatmadja
PRIMS, Cara BRGM Pantau Kondisi Terkini Gambut dan Mangrove

BRGM menyabet medali emas melalui PRIMS yang memiliki keunggulan dalam menyajikan data dan informasi yang komprehensif.


Kebakaran Gambut Tebal Belum Padam meski Hujan, BPBD: Masih Ada Bara

20 Oktober 2023

Relawan pemadam kebakaran melakukan proses pendinginan lahan gambut yang terbakar,  di kawasan Jalan Danau Rangas, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Selasa 6 Oktober 2020. Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang menghanguskan sekitar dua hektare di atas lahan tersebut terjadi akibat cuaca panas dan keringnya lahan gambut sehingga mudah terbakar. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Kebakaran Gambut Tebal Belum Padam meski Hujan, BPBD: Masih Ada Bara

BPBD menyampaikan kebakaran lahan gambut di wilayah Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, belum sepenuhnya padam.