TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Rabu, 30 Januari 2019, melemah ke posisi Rp 14.112 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah Menguat Menjadi Rp 14.088 per Dolar AS Pagi Ini
Selasa kemarin, kurs rupiah menguat ke posisi Rp 14.098 per dolar AS atau menguat 60 poin dari hari sebelumnya yang hanya Rp 14.038 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail memprediksi nilai tukar rupiah pada Rabu ini akan bergerak melemah dipicu stabilnya dolar AS.
"Sentimen dari stabilnya indeks dolar dan lelang SUN kemarin, kemungkinan akan membuat rupiah melemah," ujar Ahmad di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, stabilnya dolar ditopang oleh bervariasinya sentimen yang terjadi. Salah satunya adalah ekspektasi pasar terhadap kemungkinan tidak akan dinaikannya tingkat suku bunga bank sentral AS, Federal Reserve (Fed) akibat kinerja perusahaan-perusahaan AS melemah sebagai sinyal perlambatan ekonomi negara tersebut.
Senin lalu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo bersyukur nilai tukar rupiah di awal pekan ini terus bergerak stagnan dan bahkan cenderung menguat. "Alhamdulillah," kata Perry saat ditemui usai menghadiri acara Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) di Jakarta Selatan.
Saat itu, Perry menyebut kelanjutan penguatan kurs rupiah ini masih didorong oleh sejumlah faktor salah satunya kepercayaan investor asing yang terus menguat. Hingga, 25 Januari 2019, total aliran modal asing lewat investasi portofolio dari awal tahun hingga 24 Januari 2019 ini (year to date) telah mencapai Rp 19,2 triliun. Rp 12,07 triliun di antaranya masuk ke pasar saham, dan sisanya masuk lewat Surat Berharga Negara (SBN) pemerintah obligasi korporasi.
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan penguatan rupiah akibat aliran modal ,masuk ini tidak akan berlangsung terus selama satu tahun. "Kita harus siap dengan kemungkinan gejolak yang terjadi, apakah dalam beberapa hari atau beberapa minggu ke depan, kata dia 12 Januari 2019.
ANTARA