TEMPO.CO, Jakarta - Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Sekretariat Daerah Jawa Barat, Eddy Iskandar Muda Nasution mengatakan, penjaringan calon direksi Bank BJB sudah memasuki proses seleksi. “Hari ini mulai seleksi oleh panitian seleksi,” kata dia di Bandung, Selasa, 28 Januari 2019.
BACA: Setelah Bank BJB, Ridwan Kamil Copot Dirut Bandara Kertajati
Eddy mengatakan, Rapat Umum Pemegang Saham Bank BJB terakhir menugaskan Komisaris yang tersisa di Bank BJB melakukan proses seleksi terbuka calon direksi untuk mengisi posisi direksi yang kosong. “Posisi direksi yang kosong itu ada dua, salah satunya posisi Direktur Utama,” kata dia.
Menurut Eddy, hingga batas akhir penjaringan calon direksi pekan lalu ada puluhan pendaftar yang akan mengikuti proses seleksi. Dia menolak membeberkan nama pendaftar posisi direksi Bank BJB. “Nama tersebut ada yang dari internal, dan eksternal yang sudah mendaftar,” kata Eddy.
Eddy mengatakan, proses seleksi ini akan menentukan komposisi direksi yang akan disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham yagn dijadwalkan Maret-April 2019. Hasil seleksi pendaftar posisi direksi tersebut nantinya akan dikirim ke Otoritas Jasa Keuangan. “Setelah itu diajukan oleh gubernur ke OJK. Yang lulu saja. Nanti OJK akan memilih,” kata dia.
Selain BJB, ada sejumlah BUMN yang sudah memulai proses seleksi direksi . “Selain BJB, ada PT TGR (Tirta Gemah Ripah), dan PT Jasa Sarana. Sisanya belum diumumkan,” kata dia.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pengesahan komposisi direksi Bank BJB ditargetkan akan dilakuan dalam RUPS selanjutnya. “Yang pasti sesuai jadwal di RUPS selanjutnya kami sudah bisa mengesahkan antara Maret atau April, dalam dua bulan ini,” kata dia, Senin, 28 Januari 2019.
Ridwan Kamil mengatakan, ada dua hal yang menjadi tuntutannya untuk figur direksi Bank BJB, bank dengan saham terbesar ditangan pemerintah Jawa Barat. “Akan di tantang dua aspek, sat Banak Pembangunan, dan dua, Bank Mikro, dua hal it masih lembah BJB. Kita akan tingkatkan,” kata dia.