TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menilai pengelolaan dana haji selama ini seharusnya bisa dilakukan dengan lebih baik. Dengan begitu, besar ongkos naik haji atau ONH bisa ditekan dan makin banyak masyarakat yang bisa menunaikan ibadah ke tanah suci.
Baca: Sandiaga Janji Turunkan Ongkos Naik Haji, Begini Caranya
Sandiaga menyebutkan bahwa ONH sangat mungkin diturunkan jika pemerintah mau. "Kenapa? Jawabnya singkat saja, karena kita memang bisa menurunkannya jika mau,” ucapnya, Sabtu, 26 Januari 2019.
Jika pemerintah menurunkan ONH, kata Sandiaga, semua Umat Islam di Tanah Air memiliki lebih banyak kesempatan untuk menunaikan ibadah haji ke Mekkah. Hal itu disampaikannya di depan ibu-ibu, buruh musiman, mahasiswa serta masyarakat di sekitar Asrama Haji Makassar.
Sandiaga kemudian berjanji akan menurunkan ONH jika ia dan Prabowo Subianto memenangkan pemilihan presiden mendatang. “Di sini tempat asrama haji kan? Jika Pak Prabowo dan saya terpilih sebagai presiden dan wakil presiden, kami akan menurunkan ONH," ujar Sandiaga, di Pondok Madinah, Sudiang, Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, sebagaimana dinyatakan dalam pernyataan resmi Media Center Prabowo-Sandi.
Data dari situs Kementerian Agama menyebutkan ONH yang ditetapkan oleh pemerintah dari tahun ke tahun berfluktuasi. Namun pada tiga tahun terakhir ONH terpantau naik.
Data terakhir yakni pada tahun 2018, ONH mencapai Rp 35,9 juta. Selama tahun lalu, sebanyak 205.886 orang yang pergi berhaji. Adapun ONH pada 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp 35,7 juta dan Rp 34,6 juta.
Namun ONH di tiga tahun terakhir tersebut angkanya lebih rendah ketimbang sepuluh tahun belakangan atau sejak 2008 lalu. Sepanjang 2008 hingga 2018 tercatat ONH tertinggi ada pada tahun 2008 yakni sebesar Rp 52,6 juta.
Di tahun-tahun berikutnya, ONH turun menjadi Rp 48,2 juta pada 2009, Rp 46,9 juta (2010), Rp 49,6 juta (2011), Rp 50,7 juta (2012), Rp 50 juta (2013). Sementara pada 2014 dan 2015 tercatat ONH sebesar Rp 45,2 juta dan Rp 38,2 juta.