TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah mengatakan berakhirnya penutupan pemerintahan Amerika Serikat tidak bakal berpengaruh kepada nilai tukar rupiah. Pasalnya, kebijakan itu bukan lahir dari tercapainya kesepakatan antara Presiden AS Donald Trump dan parlemen atas sejumlah isu.
Baca juga: Penutupan Pemerintahan Berakhir, Layanan Publik AS Kembali Buka
Ditambah lagi, ujar Piter, Trump masih ngotot ingin membangun dinding perbatasan negaranya. "Oleh karena itu saya kira tidak banyak mengubah kondisi di AS sekaligus tidak akan banyak berdampak terhadap aliran modal asing secara umum termasuk ke Indonesia. Rupiah tidak akan terpengaruh," tutur Piter dalam pesan singkat kepada Tempo, Ahad, 27 Januari 2019.
Atas kondisi tersebut, Piter melihat nilai tukar rupiah bakal stabil dalam sepekan ke depan di kisaran Rp 14.100 hingga Rp 14.200 per dolar AS. Bahkan, menurut dia, kurs masih bakal bertahan di kisaran Rp 14.100 hingga Rp 14.300 per dolar AS selama triwulan ke-1 selama tidak ada gejolak baru di global. "Potensi tekanan pelemahan rupiah dari gejolak global masih ada."
Sebelumnya, Donald Trump sepakat mengakhiri penutupan pemerintahan yang telah terjadi selama tiga pekan, pada Jumat pekan lalu. Setelah adanya kesepakatan itu, Trump dan Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Sander menyampaikan agenda selanjutnya untuk negosiasi proposal tembok perbatasan.
Trump akhirnya setuju untuk mengesahkan penggunaan paket anggaran sampai 15 Februari tanpa proposal tembok US$ 5,7 miliar (sekitar Rp 80 triliun) di perbatasan AS-Meksiko, yang akhirnya membuat 800 ribu pegawai federal mendapat gaji.
Penutupan pemerintahan selama 35 hari, seperti dilaporkan Business Insider, 27 Januari 2019, telah berdampak pada antrean panjang di bandara, kerusakan taman nasional dan menyusahkan pegawai federal serta kontraktor mitra pemerintah. Ini tampak kekalahan Trump terhadap Nancy Pelosi yang kukuh tidak akan menyetujui paket anggaran belanja Trump untuk tembok perbatasan.
"Saya harap rakyat akan mencamkan atau mengingat kata-kata saya untuk Tembok Perbatasan. Tidak ada konsesi apapun. Ini untuk merawat jutaan orang yang terluka akibat penutupan pemerintahan selama 21 hari, jika tidak ada kesepakatan, maka tidak akan ada solusi," kicau Trump pada Jumat malam.
EKA YUDHA SAPUTRA