TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Perindustrian Saleh Husin punya kenangan tersendiri akan sosok pendiri Sinar Mas Group, Eka Tjipta Widjaja. Eka Tjipta dikenal sebagai sosok pekerja keras yang keuletannya layak menjadi pedoman bagi berbagai generasi penerus bangsa.
Baca: Eka Tjipta Widjaja Tiada, Simak Perjalanan Jatuh Bangun Bisnisnya
"Beliau orang yang sangat tekun dan pekerja keras. Beliau memulai menjalankan bisnis sejak 81 tahun yang lalu di Makassar (Sulawesi Selatan) dengan berjualan barang kelontong," kata Saleh Husin ketika dihubungi di Jakarta, Sabtu malam, 26 Januari 2019.
Menurut Saleh, Eka Tjipta Widjaja memiliki kepribadian yang sangat baik terhadap semua orang serta rendah hati. Selain itu, ia merupakan guru yang sangat berhasil dalam mendidik anak-anaknya.
"Tentu kami sangat kehilangan seorang panutan. Selamat jalan Bapak Eka Tjipta Widjaja, namamu akan tetap harum buat generasi penerus," kata Saleh Husin.
Sebelumnya diberitakan bahwa konglomerat yang termasuk jajaran orang terkaya di Indonesia dan pendiri Sinar Mas Group, Eka Tjipta Widjaja, meninggal dunia pada Sabtu sekitar pukul 19.43 WIB. "Jenazah disemayamkan di Rumah Duka Gatot Subroto Jakarta," kata Managing Director Sinar Mas Group Gandhi Sulistyanto dalam keterangan tertulisnya.
Eka Tjipta Widjaja dilahirkan dari keluarga miskin di Fujian, daerah yang terletak di Republik Rakyat Cina. Pada tahun 1931, bersama ibunya dia melakukan migrasi ke Makassar, Sulawesi Selatan untuk menyusul ayahnya yang terlebih dahulu migrasi.
Seiring perjalanan waktu, Eka Tjipta Widjaja berhasil membangun perusahaannya Sinar Mas Group yang bergerak di berbagai sektor bisnis, mulai properti, perkebunan, industri pengolahan, hingga keuangan. Salah satu divisi operasionalisasi bisnis yang terkenal dari Sinar Mas Group adalah APP (Asia Pulp & Paper), yang menaungi perusahaan-perusahaan penghasil pulp dan kertas Sinar Mas.
Baca: Eka Tjipta Widjaja Wafat, Begini Lika - liku Perjalanan Bisnisnya
Eka Tjipta Widjaja dinobatkan oleh Majalah Forbes sebagai orang terkaya ketiga di Indonesia dengan nilai US$ 8,6 miliar pada tahun 2018. Secara keseluruhan, aset bersih 50 orang terkaya Indonesia di 2018 mencetak rekor baru dengan total nilai US$ 129 miliar atau naik US$ 3 miliar dari tahun sebelumnya.
ANTARA