TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengomentari kritik wakil presiden Jusuf Kalla atau JK soal proyek light rail transit atau LRT Palembang. Kritik itu secara tak langsung membenarkan hal yang pernah disampaikan Prabowo sebelumnya.
Baca: Prabowo Sebut Indonesia Setingkat Haiti, Sri Mulyani: Adoh!
"Saya dihujat, Prabowo ngerti apa. Dua bulan kemudian Wapres sendiri yang membenarkan apa yang saya sampaikan," kata Prabowo di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Sabtu, 26 Januari 2019.
Sebelumnya JK melontarkan kritik terhadap sejumlah proyek infrastruktur, salah satunya LRT Palembang. LRT Palembang dinilai tak efisien untuk mengangkut orang karena tak banyak penggunanya.
"LRT di sana hanya untuk kegiatan turis lokal. Sekali pakai untuk berfoto, mereka tidak gunakan lagi," kata JK, Selasa, 22 Januari 2019.
Prabowo melanjutkan, banyak infrastruktur di Indonesia dibangun dengan tidak ekonomis dan inefisien. Kata dia, Bank Dunia pun menyebut pembangunan infrastruktur di Indonesia kacau.
Ketua Umum Partai Gerindra ini lantas menyinggung soal bukunya yang bertajuk Paradoks Indonesia. Prabowo merujuk pada data-data resmi pemerintah Indonesia, Bank Dunia, Perserikatan Bangsa Bangsa, serta bank-bank internasional untuk penulisan buku itu.
Prabowo mengklaim, dia mempersilakan siapa pun untuk mengkritik dan membantah bukunya yang sudah beredar selama dua tahun itu. Namun hingga kini, ujarnya, belum ada satu pun yang membantah isi bukunya.
Baca: Kubu Prabowo: Data Penerima Bantuan BPJS Kesehatan Bermasalah
"Sampai sekarang diejek, dihujat, dituduh macam-macam, tapi tidak ada data yang saya ungkapkan berhasil dibantah," kata Prabowo.