TEMPO.CO, Jakarta - Kurs dolar AS jatuh ke level terendah lebih dari satu minggu pada akhir perdagangan Jumat waktu setempat atau Sabtu pagi WIB, mempertahankan kerugian, setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan perjanjian tentatif dengan anggota parlemen untuk mengakhiri penutupan sebagian pemerintah AS selama tiga minggu.
BACA: Trump Menyerah, Penutupan Pemerintahan Berakhir
Pengumuman Trump secara singkat mengupas kerugian dolar AS, tetapi para pedagang mengatakan reaksi mata uang tidak sekuat yang diharapkan.
Perjanjian itu menyerukan tiga minggu pendanaan sementara dan seorang pembantu senior Demokrat mengatakan uang yang diminta presiden untuk tembok perbatasan tidak termasuk. Trump sebelumnya bersikeras tentang pencantuman 5,7 miliar dolar AS untuk membantu membayar tembok sepanjang perbatasan AS-Meksiko yang luas dalam setiap undang-undang untuk mendanai lembaga pemerintah.
"Reaksi dolar AS tidak super kuat karena ketidakpastian tetap ada," kata Juan Perez, pedagang mata uang senior, di Tempus Inc di Washington "Dan itu juga merupakan pembukaan kembali sementara. Dia juga sebenarnya bersikeras bahwa solusi permanen harus dibuat," tambah Perez.
BACA: Dolar AS Terbebani Sikap The Fed, Rupiah Menguat Jadi Rp 14.045
Penutupan sebagian pemerintah berlangsung selama 35 hari, mempengaruhi 800.000 pekerja cuti. Dalam salah satu dari banyak dampak penutupan, ratusan penerbangan telah dibatalkan atau ditunda di bandara di wilayah New York dan Philadelphia.
Dalam perdagangan sore, indeks dolar AS turun 0,8 persen menjadi 95,812, sebelumnya jatuh ke level terendah satu minggu. Pada Kamis, 24 Januari 2019, indeks dolar naik ke tertinggi tiga minggu di 96,676.
Paul Ashworth, kepala ekonom AS, di Capital Economics di Toronto, mengatakan Trump menyerah "mungkin ... karena kerusakan penutupan telah berada pada peringkat persetujuannya sendiri, terutama sekarang bahwa penutupan itu mulai memiliki dampak yang lebih luas."
Dolar AS telah bertahan sepanjang hari karena fokus pedagang bergeser ke pertemuan kebijakan Federal Reserve minggu depan, ketika bank sentral AS diperkirakan akan membiarkan suku bunga tidak berubah setelah menaikkannya empat kali tahun lalu.