Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Komposisi Utang Luar Negeri Pemerintah dan Swasta Berimbang

image-gnews
Pemerintah Jamin Kemampuan Bayar Utang Meningkat
Pemerintah Jamin Kemampuan Bayar Utang Meningkat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kebutuhan terhadap utang luar negeri (ULN) terus meningkat setiap tahunnya. Baik pemerintah maupun swasta mencatatkan kenaikan utang, dengan komposisi yang semakin berimbang. Hingga November 2018, jumlahnya masing-masing mencapai US$ 180,5 miliar untuk milik pemerintah dan US$ 189,35 miliar untuk swasta.

Baca: Sri Mulyani Sebut Saran IMF Kurangi Utang Tak Relevan dengan RI

“Penyebabnya utang swasta yang dalam 10 tahun terakhir tumbuh lebih cepat,” ujar Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Aida Budiman, di Jakarta, Kamis 24 Januari 2019.

Aida menuturkan berdasarkan komposisinya, utang tersebut didominasi oleh utang jangka panjang sebesar 84,8 persen, sedangkan utang jangka pendek terjaga di kisaran 15,2 persen. Kondisi ini menurut dia masih aman, terlebih jika dibandingkan negara-negara peer lainnya. Malaysia misalnya memiliki rasio ULN jangka pendek hingga 45,6 persen, Thailand 41,4 persen, dan India 20,4 persen. “Ini artinya risiko yang dimiliki lebih rendah,” katanya.

Ditinjau dari kemampuan membayar, menurut Aida juga tak perlu dikhawatirkan. Termasuk, dari sisi risiko fluktuasi nilai tukar rupiah beberapa waktu terakhir. “Kepatuhan kewajiban lindung nilai (hedging) pelaku ULN sudah lebih dari 90 persen, sedangkan kepatuhan terhadap rasio kewajiban likuiditas sudah 88 persen, tinggal mereka kelola dan lanjutkan dengan terkendali,” ucapnya.

Sedangkan, perihal ketersediaan dolar Amerika Serikat (AS) maupun valuta asing lain untuk memenuhi kebutuhan pembayaran utang jatuh tempo juga dirasa tak ada masalah. “Itu nanti mekanisme pasar yang berlaku, lagipula dengan hedging minimal 25 persen dari kewajiban itu sudah ada.”

Deputi Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Riza Tyas menuturkan meskipun jumlah ULN pemerintah maupun swasta meskipun meningkat, penggunaannya diperuntukkan untuk hal-hal yang produktif. “Kalau korporasi bisa untuk modal kerja atau untuk kebutuhan investasi, atau untuk belanja modal (capex),” ujarnya.

Adapun untuk jangka pendek menurut dia biasanya digunakan untuk kebutuhan modal kerja, dan jangka panjang untuk investasi. “Korporasi secara total pasti menyesuaikan dengan kemampuan likuiditasnya supaya tidak ada mismatch juga dari sisi kurs.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun memastikan dari sudut pandang pemerintah, pengelolaan utang digunakan untuk kebutuhan produktif dan mendorong pertumbuhan perekonomian. “Utang adalah alat yang kami gunakan secara hati-hati dengan bertanggung jawab, dibicarakan secara transparan, bukan tiba-tiba, dan tidak ugal-ugalan,” katanya.

Sri Mulyani membantah jika kondisi utang saat ini dianggap membahayakan. Dia membandingkan dengan indikator rasio seluruh utang Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang di bawah 30 persen. “Coba bandingkan dengan negara yang sama dengan kita income-nya, negara yang lebih maju, lebih miskin, rasio kita tidak terlalu tinggi,” ujarnya.

Negara ASEAN lainnya seperti Malaysia memiliki rasio utang terhadap PDB sebesar 50,9 persen, Thailand 41,8 persen, Vietnam 61,5 persen, dan Filipina 42,1 persen.

Ekonom Center of Reform on Economics Piter Abdullah menambahkan indikator kesehatan utang, sebenarnya tak hanya dilihat dari rasionya terhadap PDB. “Ada rasio utang terhadap service dan ekspor, artinya berapa banyak dolar yang kita hasilkan yang digunakan untuk membayar tinggi,” katanya.

Menurut Piter, selama ini kebutuhan dolar AS banyak terkuras untuk memenuhi permintaan pembayaran utang. “Hampir separuh lebih dari neraca transaksi ekspor kita digunakan untuk membayar utang, risikonya adalah tekanan ke rupiah yang lebih besar,” ujarnya.

Di sisi lain, Piter mengungkapkan dorongan swasta untuk menambah utang luar negeri juga semakin terbuka tahun ini. “Insentifnya cukup besar karena kan suku bunga di luar lebih rendah dibandingkan dengan di domestik, sehingga mereka mendapat keuntungan ketika melakukan ULN,” katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rupiah Hari Ini Diprediksi Fluktuatif dan Ditutup Melemah

2 hari lalu

Ilustrasi penukaran mata uang asing dan nilai Rupiah.  Tempo/Tony Hartawan
Rupiah Hari Ini Diprediksi Fluktuatif dan Ditutup Melemah

Pada perdagangan Selasa, 26 Maret 2024, rupiah ditutup menguat 7 poin menjadi Rp 15.793 per dolar AS.


Sri Mulyani Sebut Utang Baru yang Ditarik Pemerintah Turun Drastis jadi Rp 72 Triliun

3 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama jajarannya bersiap memulai konferensi pers APBN Kita edisi Maret 2024 di Jakarta, Senin, 25 Maret 2024. Sri Mulyani mengatakan, realisasi anggaran Pemilu 2024 hingga 29 Februari 2024 sebesar Rp 23,1 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani Sebut Utang Baru yang Ditarik Pemerintah Turun Drastis jadi Rp 72 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan pemerintah sudah melakukan pencarian utang sebesar Rp 72 triliun per 15 Maret 2024.


Japan Credit Rating Kembali Pertahankan Peringkat Utang RI di BBB+, Respons Gubernur BI?

3 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Japan Credit Rating Kembali Pertahankan Peringkat Utang RI di BBB+, Respons Gubernur BI?

Japan Credit Rating Agency, Ltd. kembali mempertahankan peringkat utang atau Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB+. Apa artinya?


Luhut soal Utang Minyak Goreng Rp 474 Miliar: Kasihan Pedagang Itu, Mereka Modalnya Terbatas

4 hari lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberi sambutan saat acara penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham Divestasi PT Vale Indonesia Tbk. di Jakarta, Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Luhut soal Utang Minyak Goreng Rp 474 Miliar: Kasihan Pedagang Itu, Mereka Modalnya Terbatas

Menteri Luhut Pandjaitan menegaskan pemerintah berkomitmen memenuhi pembayaran utang selisih harga atau rafaksi minyak goreng kepada para pedagang.


Bos Waskita Karya Beberkan Utang Perseroan Tembus Rp 41,2 Triliun: Butuh 17 Tahun untuk Lunas

9 hari lalu

Muhammad Hanagroho. waskita.co.id
Bos Waskita Karya Beberkan Utang Perseroan Tembus Rp 41,2 Triliun: Butuh 17 Tahun untuk Lunas

Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanagroho membeberkan utang perusahaan hingga akhir Desember 2023 yang mencapai Rp 41,2 triliun.


MGM Resorts International Bantah Bruno Mars punya Utang Judi 50 Juta Dolar

10 hari lalu

Sejumlah lagu hits Bruno Mars seperti 24K, Please Me, Lazy Song dan Locked up Heaven dilarang untuk diputar di radio sebelum pukul 10 malam. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengeluarkan surat edaran terkait pelarangan pemutaran 42 lagu karena disinyalir memiliki muatan asusila. REUTERS/Mario Anzuoni
MGM Resorts International Bantah Bruno Mars punya Utang Judi 50 Juta Dolar

Pihak kasino mengatakan, kemitraan MGM dengan Bruno Mars telah berlangsung lama dan berakar pada rasa saling menghormati.


Bruno Mars Diduga Terjerat Utang, Apa Tanggapan MGM?

10 hari lalu

Sejumlah lagu hits Bruno Mars seperti 24K, Please Me, Lazy Song dan Locked up Heaven dilarang untuk diputar di radio sebelum pukul 10 malam. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengeluarkan surat edaran terkait pelarangan pemutaran 42 lagu karena disinyalir memiliki muatan asusila. REUTERS/Mario Anzuoni
Bruno Mars Diduga Terjerat Utang, Apa Tanggapan MGM?

Bruno Mars diduga terjerat utang perjudian. MGM sudah menanggapi tudingan itu. Apa katanya?


KBRI Seoul Dampingi Dua WNI yang Dituduh Curi Data Jet KF-21

13 hari lalu

Prototipe jet tempur generasi terbaru Korea Selatan, KF-21 Boramae varian tandem saat melakukan penerbangan perdananya, Senin, 20 Februari 2023. Pesawat ini menggunakan kursi pelontar pilot buatan Martin Baker. Instagram/Eject_Eject
KBRI Seoul Dampingi Dua WNI yang Dituduh Curi Data Jet KF-21

KBRI Seoul terus mendampingi dua WNI yang terkait dengan tuduhan pencurian data informasi teknologi pesawat tempur KF-21 di Korea Selatan.


Pemerintah Raup Rp 24 Triliun dari Lelang Surat Utang Negara Hari Ini

15 hari lalu

Gedung Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dok TEMPO
Pemerintah Raup Rp 24 Triliun dari Lelang Surat Utang Negara Hari Ini

Pemerintah telah melelang Surat Utang Negara hari ini Rabu, 13 Maret 2024. Total nominal yang dimenangkan mencapai Rp 24 triliun.


Para Pencari Tuhan Sudah Masuk Jilid 17 Tayang Setiap Ramadan, Ini Sinopsis dan Para Pemainnya

17 hari lalu

Pemain Para Pencari Tuhan jilid 17. FOTO/instagram
Para Pencari Tuhan Sudah Masuk Jilid 17 Tayang Setiap Ramadan, Ini Sinopsis dan Para Pemainnya

Kisah Para Pencari Tuhan (PPT) kembali hadir menemani waktu sahur Ramadan yang sudah memasuki jilid 17. Ini sinopsis dan pemerannya