TEMPO.CO, Jakarta - Partai Gerindra pengusung calon presiden nomor 02 Prabowo Subianto mengusulkan tiga solusi jangka pendek untuk memperbaiki ekonomi di masa mendatang. Salah satunya adalah mengurangi impor komoditas besar.
Baca: Stop Impor, Tim Prabowo: Masyarakat Harus Dibiasakan Hidup Keras
Pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno memprediksi kondisi ekonomi Indonesia akan semakin memburuk. "Pelemahan nilai tukar rupiah akan terus terjadi, sumber-sumber ekonomi di pasar juga cenderung memburuk," seperti dikutip dari cuitan Partai Gerindra @Gerindra melalui akun resminya di media sosial Twitter, Rabu, 23 Januari 2019.
Sedikitnya ada tiga solusi jangka pendek yang ditawarkan kubu Prabowo Sandiaga. Ketiga solusi itu adalah mengurangi impor komoditas besar, menaikkan pajak impor mobil dan mewajibkan hasil ekspor masuk ke dalam sistem perbankan.
Khusus soal impor komoditas besar yang dimaksud adalah 10 komoditas yang paling banyak diimpor selama ini. "Yang dimaksud dengan komoditas besar di sini adalah kuantitas impor yang mencapai 67 persen dari keseluruhan impor Indonesia," kata Partai Gerindra.
Salah satu komoditas impor yang harus segera dikurangi, menurut Partai Gerindra, adalah produk baja dari Cina. "Saat ini Pemerintah terlalu banyak mengimpor baja dari China dan dijual dengan harga yang sangat murah."
Pasalnya, akibat kebijakan Pemerintah tersebut, PT Krakatau Steel Tbk. sebagai BUMN penghasil baja mengalami kerugian karena tidak mampu bersaing dengan produk baja dari Cina. Prabowo dan Sandiaga juga ingin menerapkan kebijakan antidumping sebesar 25 persen terhadap produk baja dan turunannya.
Seperti diketahui dumping merupakan praktik menjual barang di pasar luar negeri dengan harga yg lebih rendah dari harga di pasar dalam negeri. "Dengan seperti itu otomatis baja impor akan turun, impor kita akan turun 5 miliar dollar," ujar Partai Gerindra. Dengan begitu, pemerintah tak hanya fokus dengan yang komoditas impor yang nilainya kecil seperti cuma bedak, lipstik, dan tasbih.
Solusi kedua adalah dengan mengurangi impor produk kendaraan bermotor, khususnya mobil, yang dinilai sudah terlalu banyak. "Pengurangan impor dapat kita lakukan dengan cara menaikkan pajak pembelian dan pajak impor," kata Partai Gerindra.