Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sejak 2016, Laba BNI Tumbuh Melambat dan Kredit Macet Berkurang

image-gnews
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI membuka 28 booth khusus pelayanan transaksi perbankan, termasuk penukaran valuta asing (money changer) bagi para atlet, officials, dan pengunjung Asian Games 2018.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI membuka 28 booth khusus pelayanan transaksi perbankan, termasuk penukaran valuta asing (money changer) bagi para atlet, officials, dan pengunjung Asian Games 2018.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Laba bersih PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kembali tumbuh melambat. Sepanjang tahun 2018, BNI hanya mencatatkan laba sebesar Rp 15,02 triliun atau tumbuh 10,3 persen year-on-year (yoy) dari tahun 2017 yang sebesar Rp 13,6 triliun.

Baca juga: 2018, Laba Bersih BNI Tumbuh Melambat

Pertumbuhan laba 10,3 persen ini lebih rendah dua kali lipat dibandingkan 2017. Saat itu, pertumbuhan laba bersih akhir tahun tercatat Rp 13,6 triliun, tumbuh 20,1 persen dibandingkan tahun 2016 yang sebesar Rp 11,34 triliun. ""Tahun 2018 bukan tahun yang mudah," Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo dalam jumpa pers di Kantor Pusat BNI, Jakarta, Rabu, 23 Januari 2019.

Anggoro mengatakan kondisi ekonomi global seperti kenaikan suku bunga Amerika Serikat, perang dagang Amerika Cina, dan volatilitas harga komoditas menjadi penyebab laba tahun 2018 tumbuh melambat. "Harus dilihat juga kondisi makronya," kata dia.

Dengan demikian, dua kali sudah laba bersih BNI tumbuh melambat. Sebab pada 2016, BNI bisa mencatatkan pertumbuhan laba hingga 25,1 persen, lebih tinggi dibandingkan tahun 2017. Tapi di tahun 2016 tersebut, BNI sebenarnya mampu bangkit setelah laba mereka di tahun 2015 anjlok hingga 15,9 persen dibandingkan tahun 2014.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sepanjang 2018 ini, BNI mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 512,78 triliun atau tumbuh 16,2 persen yoy dibandingkan 2017 sebesar Rp 441,31 triliun. Pertumbuhan kali ini lebih besar dari 2017 yang hanya tumbuh 12,2 persen dari penyaluran 2016 yang sebesar Rp 393,3 triliun.

Walau begitu, pertumbuhan kredit tertinggi dalam empat tahun terakhir dicapai pada 2016. Saat itu, penyaluran kredit mencapai Rp 393 triliun atau tumbuh 20,6 persen dibandingkan tahun 2015 yang sebesar Rp 326 triliun. Sementara di tahun 2015 tersebut, kredit hanya tumbuh 17,5 persen dibandingkan tahun 2014.

Salah satu komponen penting lainnya yaitu Non-Performing Loan alias kredit macet. Di tahun 2018 ini, NPL Gross terus membaik dengan capaian 1,9 persen, dibandingkan 2017 yang sebesar 2,3 persen. Dengan demikian, NPL Gross sejak 2016 berhasil terus ditekan.

Sebab pada 2016, NPL Gross tercatat masih di angka 3 persen. Terus naik dari tahun 2015 yang sebesar 2,7 persen dan tahun 2014 yang sebesar 2 persen. "Pencapaian laba bersih BNI ini juga didukung dari membaiknya kualitas aset yang ditunjukkan oleh NPL Gross yang membaik," kata Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Adi Sulistyowati dalam jumpa pers yang sama.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

4 jam lalu

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI menyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta, jumlahnya mencapai Rp 326,44 miliar.


Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

7 hari lalu

Turunnya pendapatan sebagian peminjam menaikkan risiko kredit macet.
Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

Turunnya pendapatan sebagian peminjam pinjol menaikkan risiko kredit macet di masa lebaran.


Jadwal Operasional Bank Mandiri, BCA, BNI, BRI hingga BTN selama Libur Lebaran 2024

10 hari lalu

A teller at a Bank Mandiri branch handles Indonesian Rupiah currency during a transaction in Jakarta. Wahyu Putro A/Antara Foto
Jadwal Operasional Bank Mandiri, BCA, BNI, BRI hingga BTN selama Libur Lebaran 2024

Berikut jadwal operasional Bak Mandiri, BCA, BNI, BRI dan BTN selama libur Lebaran 2024.


PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

11 hari lalu

Ilustrasi pasar murah. ANTARA/Irsan Mulyadi
PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.


Komisi VI Puji PLN ihwal Kenaikan Laba Empat Tahun Terakhir

15 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan pembangunan saluran udara tegangan ekstra tinggi  (SUTET) di kawasan Ancol, Jakarta, Rabu, 17 Januari 2024. PT PLN (Persero) membukukan peningkatan penjualan dari sektor bisnis dan industri mencapai 285,23 Terrawatt hour (TWh) sepanjang tahun 2023. Angka ini tumbuh 5,32 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar 270,82 TWh. TEMPO/Tony Hartawan
Komisi VI Puji PLN ihwal Kenaikan Laba Empat Tahun Terakhir

Komisi VI memuji PLN soal kenaikan laba perusahaan.


Laba Pelindo 2023 Tembus 4 Triliun Rupiah

15 hari lalu

Laba Pelindo 2023 Tembus 4 Triliun Rupiah

Pelindo sukses mencatat laba bersih sebesar Rp 4,01 triliun sepanjang tahun 2023, mengalami pertumbuhan sebesar 2,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.


Bos PT Timah Ungkap Kerugian Rp 450 Miliar, Dipicu Penurunan Harga Global

17 hari lalu

Tangkapan layar - Direktur Utama PT Timah Tbk (TINS) Ahmad Dani Virsal dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, dipantau melalui kanal YouTube TVR Parlemen, dari Jakarta, Selasa (2/4/2024). ANTARA/Putu Indah Savitri
Bos PT Timah Ungkap Kerugian Rp 450 Miliar, Dipicu Penurunan Harga Global

Direktur Utama PT Timah (Persero) Tbk. Ahmad Dani Virsal menyebut kerugian yang dialami perusahaannya mencapai Rp 450 miliar.


Daya Beli Masyarakat Menurun, Pendapatan Bisnis Agung Podomoro Land Anjlok 46 Persen

19 hari lalu

Pengunjung melihat maket apartemen pada acara pemilihan unit di Senayan City, Jakarta, 21 November 2015. Kawasan terpadu Agung Podomoro Land dibangun di atas lahan seluas 80 hektar dengan 25 menara apartemen yang diisi 37.000 unit. TEMPO/Aditia Noviansyah
Daya Beli Masyarakat Menurun, Pendapatan Bisnis Agung Podomoro Land Anjlok 46 Persen

Penjualan dan pendapatan usaha PT Agung Podomoro Land Tbk (kode saham APLN) anjlok pada 2023.


Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024

30 hari lalu

Nixon Napitupulu. Instagram BTN
Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024

BTN mengklaim memperoleh laba pada 2023 sebesar Rp 3,5 triliun dari kehati-hatian penyaluran kredit cost of credit.


RUPST Putuskan BCA Tebar Dividen Rp 270 per Saham ke Investor

36 hari lalu

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja saat mencoba mesin CS Digital dan mengganti kartu BCA magnetic menjadi kartu BCA berteknologi chip hasil kerja sama dengan Mastercard. Tempo/M JULNIS FIRMANSYAH
RUPST Putuskan BCA Tebar Dividen Rp 270 per Saham ke Investor

BCA akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 270 per saham. Dividen ini meningkat 31,7 persen dibanding tahun lalu.