TEMPO.CO, Jakarta -Keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT610 Neuis Marfuah mengungkapkan bertahan menunggu proses identifikasi seluruh penumpang berhasil dilakukan. "Kami tidak akan berhenti sampai di sini kami akan terus berusaha berjuang untuk memperjuangkan hak-hak kami," kata Neuis saat ditemui di Hotel Ibis Jakarta, Rabu, 23 Januari 2019.
BACA: Keluarga Korban JT 610 Diusir dari Hotel, Ini Tanggapan Lion Air
Neuis mengatakan keluarga korban telah menyampaikan surat kepada Direksi Lion Air Daniel Putut dan telah membuat kesepakatan pada 22 Januari 2019 untuk difasilitasi penginapan. "Manusia itu yang dipegang ucapannya. Dia bersedia tetap memfasilitasi kami untuk 64 keluarga yang belum teridentifikasi yang tetap stay di sini," kata dosen di salah satu universitas di Bandung itu yang jenazah putrinya belum ditemukan sampai saat ini.
Neuis mengatakan masih menunggu hasil identifikasi dari tim Disaster Victim Identification atau DVI mengenai temuan potongan badan dan tulang belulang oleh personel Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut beberapa waktu lalu. "Dari pihak DVI mengatakan 2 sampai 3 minggu, kami menunggu sampai itu. Pokoknya sampai bisa teridentifikasi selesai.
BACA: Keluarga Korban Lion Air JT 610 Diusir dari Hotel
Pantauan Tempo di hotel Ibis Jakarta, kurang lebih 50 keluarga yang nasibnya terkatung-katung menunggu kepastian pihak Lion Air mengenai fasilitas penginapan atau kamar hotel untuk keluarga korban. Mereka menuntut menuntaskan pencarian 64 korban yang masih tertinggal di laut sampai bisa teridentifikasi dan menerima uang asuransi tanpa Release and Discharge atau RnD sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 tahun 2011.
Terpisah, Corporate Communications Lion Air Ramaditya Handoko mengatakan pihaknya menawarkan agar keluarga korban kembali ke rumah masing-masing terlebih dahulu sambil menunggu proses identifikasi DVI. Ia mengatakan manajemen Lion Air juga memfasilitasi tiket pulang dari masing-masing keluarga korban.
Ia menjelaskan saat ini manajemen Lion Air masih melakukan komunikasi dengan keluarga korban terkait fasilitas penginapan yang dipindahkan dari Hotel Ibis ke penginapan dekat Rumah Sakit Polri Kramat Jati. “Tim juga sebagian masih ada yang di sana,” kata dia saat dihubungi Tempo, Rabu, 23 Januari 2019.
“Memang tempatnya kami belum dapat masih dalam proses mencari tempat yang layak dan nyaman untuk mereka tinggal. Nanti kalau kami sudah menemukan tempat yang layak dan ada informasi dari hasil identifikasi DVI akan kami kabarkan lebih lanjut,” kata dia.
Baca berita tentang Lion Air lainnya di Tempo.co.