TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pemerintah Indonesia bakal membangun kerja sama dengan India soal pertanian alami berbiaya nol atau dikenal dengan Zero Budget Natural Farming atau ZBNF.
BACA: Luhut: Pemeliharaan Pesawat Boeing Tidak Melanggar Aturan
"Kami mau mengurangi penggunaan pupuk kimia, karena membawa dampak negatif terhadap kesehatan dan tingginya biaya yang harus ditanggung petani," kata Luhut dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu 23 Januari 2019.
Adapun pernyataan Luhut tersebut disampaikan saat dirinya menghadiri acara High Level Dialogue on Zero Budget Natural Farming pada Selasa, 22 Januari 2019 di Davos, Swiss. Saat itu, Luhut berkomunikasi via video call dengan N. Chandrababu Naidu selaku Chief Minister of Andhra Pradesh, sebuah negara bagian di India.
BACA: Luhut Emoh Diatur Australia Soal Baasyir, Apa Dampaknya?
Luhut menjelaskan untuk menjalankan program ini dirinya akan mengirimkan perwakilan petani dari 6 kabupaten ke Andhra Pradesh. Mereka akan dikirim ke sana untuk belajar pertanian alami berbiaya nol.
Setelah pulang diharapkan perwakilan tersebut jisa membawa pulang teknologi dan pengetahuan sehingga bisa meningkatkan kualitas pertanian di Indonesia. Dalam keteranganya, Luhut juga menginginkan implementasi riil dan cepat dari adanya kerja sama tersebut.
"Saya percaya ini bisa membantu Indonesia mengurangi kemiskinan. Kami ingin bergerak cepat," ungkapnya.
Sementara itu, program pertanian alami atau ZBNF merupakan program yang menjauhkan para petani dari penggunaan bahan-bahan kimia dalam kegiatan agrikultur. Mengadopsi pendekatan Agroecology, program ini menghindarkan petani dari beban biaya tinggi akibat penggunaan bahan kimia, sekaligus meningkatkan kesehatan petani dan lingkungan.
Pemerintah Andhra Pradesh sendiri telah mengimplementasikan program ini sejak 2016 dengan melibatkan 40.000 petani. Jumlah ini berkembang menjadi 523.000 orang petani pada 2018. Dengan ZBNF, produksi padi di Andhra Pradesh dapat ditingkatkan sampai 15 persen, kacang tanah 26 persen sedangkan kapas 10 persen.
Baca berita tentang Luhut lainnya di Tempo.co.