TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) menetapkan tarif atas enam ruas tol baru di lintas Tol Trans Jawa. Pengguna jalan tol jarak jauh di semua golongan kendaraan akan mendapat potongan tarif.
Baca juga: Berlaku 21 Januari, Ini Tarif 3 Ruas Tol Trans Jawa di Jatim
Kepala Badan Pengatur Jalan tol (BPJT) Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna mengatakan penerapan tarif berlaku mulai Senin, 21 Januari 2019 setelah pada musim liburan Natal dan Tahun Baru 2019 tidak dikenakan tarif.
Dia menambahkan, tarif untuk kendaraan golongan I, yaitu maksimal Rp1.000 per kilometer menjadi acuan untuk golongan lainnya. "Besaran tarif kendaraan golongan II dan III adalah 1,5 kali dari golongan I dan untuk golongan IV dan V adalah 2 kali dari golongan I,” ujarnya, Senin, 21 Januari 2019.
Herry menjabarkan, tarif terjauh untuk kendaraan golongan I di ruas Ngawi - Kertosono sebesar Rp 88.000, Gempol - Pasuruan (Rp 36.000), Pemalang - Batang (Rp 39.000), Batang-Semarang (Rp 75.000), Semarang - Solo (Rp 65.000). Sementara itu untuk ruas relokasi Porong - Gempol masing-masing sebesar Rp 3.000 (seksi Kejapanan - Porong) dan Rp 6.000 (seksi Porong - Kejapanan).
Menurut Herry, hingga dua bulan ke depan operator jalan tol akan memberikan potongan tarif sebesar 15 persen untuk pengguna tol jarak jauh. Tarif berlaku untuk tiga klaster, mulai dari klaster II (Palimanan - Semarang), klaster III (Semarang - Surabaya), dan klaster IV (Gempol - Grati). Diskon tidak berlaku di klaster I (Jakarta - Palimanan).
Hery menambahkan diskon hanya berlaku jika pengguna jalan tol melakukan perjalanan penuh dalam satu kluster. Misalnya di kluster II, kendaraan yang masuk gerbang tol (GT) Palimanan akan membayar tarif tol diskon apabila keluar di GT Kali Kangkung di Semarang.
“Dengan adanya diskon 15 persen, pengguna tol golongan I dari Jakarta menuju Pasuruan (keluar di GT Grati) semula membayar Rp 712.500 menjadi Rp 624.500 atau hemat Rp 88.000," ujar Herry.
Tersambungnya Tol Trans Jawa mulai dari Merak hingga Grati Pasuruan diyakini bakal meningkatkan mobilitas orang, barang, dan jasa sehingga biaya logistik juga berkurang. Kehadiran jalan tol juga mendukung peningkatan kunjungan ke destinasi wisata di daerah dan produk-produk lokal khas daerah.
BISNIS