TEMPO.CO, Jakarta - PT Sang Hyang Seri (SHS), BUMN yang bergerak di sektor perbenihan, menargetkan produksi benih sekitar 71 ribu ton pada tahun ini.
Baca juga: Mentan Amran Tegaskan Pemerintah Tak Cabut Subsidi Benih
"Target produksi 71 ribu ton, tetapi akan kita sisakan. Yang jelas harus ada 'carry over' untuk tahun berikutnya," kata Direktur Utama PT SHS Karyawan Gunarso atau akrab disapa Wawan di Jakarta, Selasa, 22 Januari 2019.
Menurut Karyawan, dari total 71 ribu ton yang akan diproduksi, sekitar 51 ribu ton benih yang dihasilkan adalah benih padi, dan sisanya benih palawija dan hortikultura baik hibrida maupun nonhibrida.
Jika dibandingkan tahun lalu, realisasi produksi benih PT SHS hanya mencapai sekitar 20 ribu ton atau jauh dari target yang sebelumnya dipatok sebesar 81.807 ton.
Karyawan mengatakan perseroan akan mengoptimalkan lahan seluas 3.000 hektare (ha) yang dimiliki PT SHS sendiri dengan sistem korporasi melalui sinergi BUMN lainnya, yakni Bulog.
Aksi korporasi ini dilakukan mengingat SHS melakukan perubahan orientasi pasar dari yang selama ini menjalankan kewajiban kepada pemerintah "public service obligation" (PSO) menjadi komersial.
"Selain dengan Bulog, juga dengan BUMN sedang menjajaki kemudian dengan Perum Perikanan Indonesia (Perindo) untuk membangun pabrik pakan ikan di dalamnya," kata dia.
Selain itu, PT SHS akan melakukan kemitraan dengan kelompok penangkar petani dan memaksimalkan kapasitas gudang sebesar 90 ribu ton untuk produksi. Gudang ini tersebar terutama di wilayah produsen padi, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung dan Sumatra Selatan.
Tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp 800 miliar, sedangkan realisasi pendapatan tahun 2018 di bawah Rp 500 miliar.
ANTARA