TEMPO.CO, Jakarta - PT Adaro Energy Tbk sedang mengembangkan dua proyek pembangkit melalui anak usahanya PT Adaro Power, yakni PLTU Tanjung Power Indonesia (TPI) berkapasitas 2x100 MW dan PLTU Bhimasena Power Indonesia (BPI) berdaya 2x1000 MW.
Baca juga: Adaro dan 4 Rekan Bisnisnya Konversi Transaksi Bisnis ke Rupiah
Wakil Presiden Direktur Adaro Power Dharma Djojonegoro menyampaikan, PLTU TPI terletak di Kabupaten Tanjung, Kalimantan Selatan. Nilai investasinya mencapai US$545 juta.
“PLTU tersebut akan beroperasi pada 2019,” ujar dia seperti dilansir Bisnis.com, Selasa 22 Januari 2019.
Adapun, PLTU BPI berlokasi di Jawa Tengah. Nilai investasi mega proyek itu mencapai US$4,2 miliar dan diharapkan dapat beroperasi pada tahun depan. PLTU BPI merupakan salah satu fasilitas strategis dalam program 35.000 MW.
Adanya dua PLTU baru membuat PT Adaro Power memilliki pipeline tiga pembangkit listrik dengan total daya 2.260 MW. Yang pertama PLTU dengan daya 2x30 MW telah beroperasi.
Dharma menuturkan, Adaro Power juga sangat tertarik mengembangkan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT). Hal ini dilakukan dalam rangka mensukseskan program pemerintah yang memanfaatkan EBT untuk pemenuhan kebutuhan energi nasional.
Perusahaan tengah mengikuti tender proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Sumatera dengan daya sekitar 120 MW. Adaro sudah lolos tahap pre qualification dan sedang menunggu request for proposal (RFP) dari PLN.