TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan tiket pesawat yang belakangan mengalami kenaikan akan berpengaruh terhadap inflasi. Namun ia enggan mengatakan berapa besar inflasi yang akan terjadi.
BACA: Menhub Yakin Tidak Ada Kartel Tiket Pesawat
Ia meminta agar menunggu data resmi dari Badan Pusat Statistik. "Tentu akan ada pengaruhnya. saya enggak tau berapa harganya tarifnya berapa masing-masing. Itu nanti akan ada di datanya BPS setiap bulan itu ada. Jadi jangan tanya sekarang," ujar dia di Kemenko Perekonomian, Selasa, 22 Januari 2018.
Darmin menjelaskan inflasi bukanlah sesuatu yang statis. Oleh karena itu, jika harga tiket pesawat naik pemerintah akan melakukan koreksi untuk segera menurunkan tarif.
Menurut dia, selama empat sampai lima tahun terakhir inflasi dalam negeri paling tinggi masih dipengaruhi oleh pangan. Selain pangan, kata Darmin, tiket pesawat dan pendidikan juga ikut menyumbang inflasi. "Udah tiga itu aja."
BACA: Tiket Pesawat Mahal, Menhub: Silahkan KPPU Periksa
Ia mengatakan harga tiket pesawat bahkan bisa menjadi penyumbang inflasi nomor satu di waktu-waktu tertentu. "Kadang-kadang pada bulan tertentu dia bisa nomor satu, misalnya lebaran dan habis lebaran, natal tahun baru itu bisa," ujarnya.
Ia mengatakan pada saat low season maskapai akan menerapkan tarif bawah sedangkan pada peak season maskapai akan menaikkan ke tarif atas. "Di lapangan, akan terasa naiknya banyak. Tapi dia (maskapai) akan bilang aku kan enggak melanggar tetap di dalam range tarif tapi memang agak besar nih range-nya," tutur dia.
Baca berita tentang tiket pesawat lainnya di Tempo.co.