TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan asal Vietnam, VietJet Air siap membuka rute ke Indonesia. Pada Mei 2019, VietJet akan terbang perdana dari Ho Chi Minh City ke Denpasar, Bali.
Baca: CEO Vietjet Minta Maaf Kru Berbikini Sambut Tim Korea Selatan
VietJet sempat menuai kontroversi karena pramugarinya menggunakan busana bikini saat bertugas. Hal ini terjadi pada 2012, atau setahun setelah VietJet resmi diluncurkan.
Saat itu, pemilik maskapai Nguyen Thi Phuong Thao memiliki ide menggelar Bikini Show di atas pesawat. Hal itu membuat pemerintah Vietnam geram dan menjatuhkan denda ke VietJet.
Sejatinya busana resmi pramugari VietJet bukan bikini, melainkan setelan celana kulot pendek dan blus berwarna merah. Namun pada beberapa kesempatan, pramugari VietJet menggunakan bikini, terutama saat peluncuran rute perdana ke daerah pantai. Meski Bali adalah daerah pariwisata, pihak VietJet berjanji pramugarinya akan berpakaian sopan.
Managing Director VietJet Air, Do Xuan Quang dalam keterangan tertulisnya menyatakan penerbangan dari Ho Chi Minh - Denpasar akan beroperasi mulai Mei 2019. Selanjutnya, rute Ho Chi Minh - Jakarta dimulai pada akhir 2019. Rute Ho Chi Minh - Denpasar berdurasi sekitar 3,5 jam.
“Saya pastikan bulan Mei 2019 akan terbang ke Denpasar, Bali. Semua persiapan sudah kami lakukan. Enam bulan pertama, kami akan terbang 4 kali seminggu, selanjutnya akan menjadi daily atau 7 kali seminggu,” kata Do Xuan Quang.
Jenis pesawat yang akan digunakan adalah Airbus 321 terbaru dengan kapasitas 226 penumpang. “Sekitar Desember 2019, akhir tahun ini, kami berencana terbang Ho Chi Minh–Jakarta, untuk memenuhi permintaan pasar dari businessman dan government relation,” ujarnya.
Meski menuai kontroversi, bisnis VietJet terbilang moncer. Pemiliknya, Nguyen Thi Phuong Thao, tercatat sebagai salah satu orang terkaya di dunia versi Forbes dengan harta sekitar US$ 2,3 miliar atau setara Rp 32,7 triliun. Saat ini VietJet melayani 300 kali penerbangan dan 40 persennya adalah penerbangan di Vietnam. Sebelum mengoperasikan bisnis penerbangan, Thao adalah seorang bankir dan pernah pula bergelut di industri real estate.