TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan menghidupkan kembali empat jalur kereta api di Jawa Barat yaitu rute Cibatu-Garut-Cikajang (47,5 kilometer), Rancaekek-Tanjungsari (11,5 kilometer), Banjar-Pangandaran-Cijulang (82 kilometer), dan Bandung-Ciwidey (37,8 kilometer).
Baca: Jokowi: Dulu Charlie Chaplin Naik Kereta ke Garut
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan tahun ini, dua jalur yang akan direaktivasi, yaitu Cibatu-Cikajang dan Cianjur-Bandung. "Investasi bervariasi, kalau yang saya hapal Bandung-Cianjur itu kami membutuhkan Rp200 miliar," katanya saat mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau rencana reaktivasi di Stasiun Cibatu, Garut, Jumat, 18 Januari 2019.
Dia menargetkan tahun ini selesai untuk pembangunan dua jalur tersebut. "Dalam dua semester ini," katanya Budi mengatakan kereta api dibutuhkan sebagai moda alternatif dari moda darat dan akan mendukung sektor pariwisata.
"Satu menjadi alternatif masyarakat tidak menggunakan angkutan darat, yang kedua kita bisa mengaktifkan lagi aset yang sudah kita miliki yang ketiga kita bisa menemukan titik-titik lain yang jika ada suatu yang potensial, yaitu pariwisata," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, selain menjadi operator, PT Kereta Api Indonesia juga diharapkan untuk berinvestasi di jalur-jalur yang merupakan aset negara tersebut. "Sebetulnya pada dasarnya jalur kereta adalah aset negara. PT KAI pada dasarnya berfungsi sebagai operator, yaitu kami memanfaatkan jalur kereta, membayar seperti sewa, dan kami yang investasi di keretanya, gerbong kereta melalui PT KAI," ujar Rini.
Pemerintah, kata Rini, akan mereaktivasi banyak jalur kereta. "BUMN kalau perlu jalan dulu, kami juga menghitung ini sebagai investasi," katanya.
Rini menyebutkan total yang direaktivasi yakni lebih dari 200 kilometer. "Nah kami kerjakan tahun ini. Kami juga bicara dengan Pak Menhub, bagaimana hitungannya," kata dia.
Rini mengatakan reaktivasi sudah menjadi kebutuhan warga Jawa Barat. "Karena kami ingin meningkatkan layanan di Jawa Barat, karena masyarakat betul-betul membutuhkan transportasi massal. Presiden (Jokowi) 100 persen mendukung dan mendorong," katanya.
Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengatakan untuk tahap awal, KAI akan memprioritaskan reaktivasi jalur Cibatu Garut. "Jalur yang ditutup pada 1982 ini memiliki rute sepanjang 19,3 kilometer. Dengan reaktivasi, kemacetan di jalan raya dapat dikurangi, terjadi pertumbuhan ekonomi di wilayah yang dilalui kereta api, tercipta kemudahan akses ke lokasi wisata, dan hadirnya kepastian waktu dalam distribusi logistik," katanya.
Di wilayah Garut sendiri, lanjut dia, terdapat potensi wisata seperti Puncak Curug, pemandian air panas, Taman Gunung Papandayan & Guntur, Candi Cangkuang, Kampung Naga, dan lainnya. Komoditas unggulan Garut yang dapat didistribusikan melalui kereta api misalnya olahan cokelat, hasil pertanian, hasil perkebunan, olahan kulit, dan sebagainya.
ANTARA