Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mantan Asisten Dosen di UGM Mengenang Ekonom Tony Prasetiantono

image-gnews
Ekonom Senior yang juga Guru Besar Universitas Gadjah Mada, A. Tony Prasetiantono meninggal dunia pada Rabu (16/1) pukul 23.30 WIB di Jakarta. TV.BISNIS.COM
Ekonom Senior yang juga Guru Besar Universitas Gadjah Mada, A. Tony Prasetiantono meninggal dunia pada Rabu (16/1) pukul 23.30 WIB di Jakarta. TV.BISNIS.COM
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta -Ekonom senior Universitas Gadjah Mada atau UGM A. Tony Prasetiantono meninggal dunia sekitar pukul 23.30 WIB pada Rabu malam, 16 Januari 2019 di Jakarta.

Vice President of Regulatory and Government Relations PT Media Nusantara Citra (MNC) Group Hery Nugroho menuturkan memiliki hubungan sangat dekat dengan almarhum yang juga merupakan mantan dosennya ketika kuliah di Fakultas Ekonomika Dan Bisnis UGM tahun 1985 silam.

BACA: Tony Prasetiantono Ditemukan Meninggal Duduk di Kamar Hotel

“Saya ini mungkin asisten seumur hidupnya mas Tony,” ujar Hery ditemui di rumah duka komplek Perumahan Pesona Merapi Yogya Kamis 17 Januari 2019.

Hery menuturkan, mulai mengenal Tony saat masih menjalani masa ospek mahasiswa di mana saat itu Tony sudah lulus dan menjadi kandidat dosen.
Selain menjadi mantan dosennya, ia berperan besar menjadi penolongnya melewati masa-masa sulit.

“Beliau yang menyelamatkan kuliah saya, yang menyelamatkan kondisi ekonomi saya yang sedang kere saat mahasiswa itu,” ujar Hery yang mengenal Tony selama 20 tahun lebih.

BACA: Tony Prasetiantono Meninggal, Puluhan Karangan Bunga di Rumahnya

Hery menilai Tony merupakan tipikal orang yang memiliki dedikasi dan loyalitas besar jika sudah merasa cocok dengan seseorang. Tony bakal total dalam membantu apapun yang dihadapi orang yang dekat dengannya.

Hery mencontohkan saat itu di tengah sulitnya kondisi ekonomi yang ia alami, ia mendapat tumpangan tinggal satu kontrakan dengan Tony selama beberapa tahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat itu Tony yang sudah menjadi dosen di Fakultas Ekonomi UGM mendapat fasilitas rumah yang disewakan dari pihak kampus.

Tony saat itu belum mendapat jatah melanjutkan studi lanjut ke luar negeri praktis tinggal sendirian di rumah itu. Kemudian ia mengajak Hery ikut tinggal gratis di rumah itu.

Atas kebaikan Tony itu, Hery pun membalasnya dengan turut membantu mengurus segala keperluan keseharian Tony sebagai dosen. Mulai dari menjadi asistennya saat mengajar di kampus sampai mengurus keperluan rumah kontrakan seperti bayar listrik. Bahkan yang mengajari Tony bisa menyetir mobil juga Hery.

“Mas Tony dulu sejak mahasiswa sebenarnya penyakit yang sering kambuh syaraf kejepit, apalagi habis dia sepakbola atau badminton, dan selalu saya tukang pijat dan urutnya,” ujarnya.

Kedekatan dengan Tony tak berhenti sampai Hery lulus kuliah. Usai lulus, Hery masih berkiprah di Yogya mengikuti jejak Tony dengan menjadi asisten dosen di sejumlah perguruan tinggi di Yogya seperti Universitas Atma Jaya dan STIE Kerjasama Yogya.

Hery baru benar-benar terpisah dengan Tony setelah ia diangkat menjadi komisioner di Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia atau BRTI pada 2004 silam.

Meski terpisah dengan Tony secara pekerjaan, namun Tony mengakui masih tetap mengurus berbagai keperluan pribadi Tony. Misalnya urusan yang berkaitan dengan rekening bank atau hal privat lainnya.

Hery mengingat, Tony sebelum meninggal dunia, masih sempat mencandainya soal kebiasaan di masa kuliah. Saat itu Tony Prasetiantono merasa kecapekan dan syarafnya kembali kambuh. Tony lantas menghubungi Hery dan bilang ingin dipijat seperti dulu lagi saat masih tinggal di rumah kontrakan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Tanda yang Biasa Ditunjukkan Orang Menjelang Kematian

4 jam lalu

Ilustrasi kematian. Forbes.com
7 Tanda yang Biasa Ditunjukkan Orang Menjelang Kematian

Pengalaman setiap orang menjelang ajal tak selalu sama. Namun memahami tanda bisa membantu keluarga lebih ikhlas saat kematian menjemput.


Beasiswa Amartha STEAM Fellowship, Benefit Rp 22 Juta untuk Mahasiswa UI, ITB, IPB, UGM, dan UB

8 jam lalu

Ilustrasi beasiswa. Freepik
Beasiswa Amartha STEAM Fellowship, Benefit Rp 22 Juta untuk Mahasiswa UI, ITB, IPB, UGM, dan UB

Pendaftaran beasiswa Amartha STEAM Fellowship telah dibuka pada 27 Maret hingga 15 Juni 2024.


UGM Buka Peluang Lulusan Bekerja di Jepang, Begini Kerja Samanya

1 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
UGM Buka Peluang Lulusan Bekerja di Jepang, Begini Kerja Samanya

FMIPA UGM dan Asean Nagoya Club (ANC) Japan menjalin kerja sama yang memungkinkan lulusan bekerja di Jepang.


Kecelakaan Tragis Mobil Tabrak 3 Pedagang dan Pengendara Motor di BSD, Satu Orang Tewas

1 hari lalu

Kendaraan hilang kendali menabrak 3 pedagang dan 1 orang pengendara di BSD. Satu orang tewas di lokasi, Rabu 27 Maret 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Kecelakaan Tragis Mobil Tabrak 3 Pedagang dan Pengendara Motor di BSD, Satu Orang Tewas

Selain menabrak pengendara motor, kendaraan tersebut juga menabrak 3 orang pedagang kaki lima dalam kecelakaan di BSD itu.


Ayah Mendiang Lee Sun Kyun Meninggal, Jeon Hye Jin Kehilangan Suami dan Mertua dalam 3 Bulan

2 hari lalu

Aktor Korea Selatan, Lee Sun Kyun. Foto: Instagram/@hoduent
Ayah Mendiang Lee Sun Kyun Meninggal, Jeon Hye Jin Kehilangan Suami dan Mertua dalam 3 Bulan

Ayah Lee Sun Kyun meninggal hari ini atau 3 bulan setelah suami Jeon Hye Jin itu ditemukan tewas pada 27 Desember 2023.


Pengemudi Pajero yang Seruduk Mobil Towing di Jembatan Tokyo PIK 2 Diduga Mabuk

5 hari lalu

Ilustrasi mobil kecelakaan tunggal. thebalance.com
Pengemudi Pajero yang Seruduk Mobil Towing di Jembatan Tokyo PIK 2 Diduga Mabuk

Pengemudi Pajero Sport, yang kini telah ditahan, dikenakan pasal 310 karena kecelakaan yang mengakibatkan orang lain meninggal.


Polisi Tahan Pengemudi Pajero yang Seruduk Mobil Towing di Jembatan Tokyo PIK 2

6 hari lalu

Ilustrasi kecelakaan mobil. Istimewa
Polisi Tahan Pengemudi Pajero yang Seruduk Mobil Towing di Jembatan Tokyo PIK 2

Pengemudi Pajero dan temannya masih menjalani pemeriksaan intensif di Polres Metro Tangerang dalam kasus tabrakan yang menewaskan dua orang di PIK 2.


Kecelakaan Maut di PIK 2, Pajero Seruduk Mobil Towing di Jembatan Tokyo hingga 2 Orang Tewas dan 3 Luka-luka

6 hari lalu

Ilustrasi mobil kecelakaan tunggal. thebalance.com
Kecelakaan Maut di PIK 2, Pajero Seruduk Mobil Towing di Jembatan Tokyo hingga 2 Orang Tewas dan 3 Luka-luka

Insiden kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan satu sekuriti dan sopir mobil towing meninggal itu terjadi di arah Apartment Tokyo PIK 2.


Mengenang Pujangga Sapardi Djoko Damono, Tentang Hujan Bulan Juni dan Lainnya

8 hari lalu

Sapardi Djoko Damono saat acara Meet and Greet film Hujan Bulan Juni di Jakarta 1 November 2017. Tempo/ Fakhri Hermansyah
Mengenang Pujangga Sapardi Djoko Damono, Tentang Hujan Bulan Juni dan Lainnya

Sastrawan Sapardi Djoko Damono lahir di Kampung Baturono, Solo, 20 Maret 1940. Berikut kiprah sang pujangga.


Guru Besar UGM Diteror Pesan Semula Gunakan Foto Profil Berlogo KPK, Prof Koentjoro: Lokasinya di Batam

9 hari lalu

Profesor Koentjoro Ketua Dewan Guru Besar UGM menunjukkan teror yang diterimanya usai lakukan aksi Petisi Bulaksumur dan Kampus Menggugat di Balairung UGM. Foto: Michelle Gabriela/TEMPO
Guru Besar UGM Diteror Pesan Semula Gunakan Foto Profil Berlogo KPK, Prof Koentjoro: Lokasinya di Batam

Guru Besar UGM Prof Koentjoro dapat teror usai turut aksi Kampus Menggugat. Pesan dari seseorang semula gunakan logo KPK, terlacak lokasinya di Batam.