Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tekan Defisit Neraca Perdagangan, Pemerintah Disarankan Bangun Kilang

image-gnews
Anggota Dewan Energi Nasional Andang Bachtiar (paling kiri), Abadi Poernomo (dua dari kanan), dan Rinaldy Dalimi (paling kanan) memberikan keterangan pers terkait energi baru terbarukan di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jakarta, 4 Agustus 2017. Tempo/Angelina Anjar Sawitri
Anggota Dewan Energi Nasional Andang Bachtiar (paling kiri), Abadi Poernomo (dua dari kanan), dan Rinaldy Dalimi (paling kanan) memberikan keterangan pers terkait energi baru terbarukan di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jakarta, 4 Agustus 2017. Tempo/Angelina Anjar Sawitri
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Asosiasi Daerah Penghasil Migas, Andang Bachtiar menyarankan pemerintah segera membangun kilang minyak untuk menekan defisit neraca perdagangan.

Baca juga: Mengerem Laju Defisit Neraca Perdagangan

"Makanya salah satu usulan kami di sini kilang jadikan seperti infrastruktur jalan tol, jembatan, pelabuhan. Pemerintah yang bangun sehingga Indonesia bisa terlepas terhadap ketergantungan impor BBM," kata Andang dalam acara Outlook Energi dan Pertambangan I2019 di Cikini, Jakarta, Kamis, 17 Januari 2019.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat neraca perdagangan sepanjang 2018 mengalami defisit mencapai US$ 8,57 miliar atau setara Rp 128,5 triliun dengan kurs dollar Amerika Serikat Rp 15 ribu. Defisit tersebut merupakan yang terburuk sejak 1975.

Menurut Andang, pemerintah sudah memiliki rencana membangun kilang dengan swasta. Namun hingga saat ini belum terealisasi.

Andang mengatakan rencana pembangunan kilang ini harus terus didorong. Salah satunya menggunakan duit negara. "Nanti penyertaan modal ke Pertamina Setelah itu jalan. Harus jalan kalau perlu drastis, dengan pemerintah yang bangun," ujar dia. "Pemerintah harus drastis saja, siapapun pemerintah kalau paradigma masih ada membisniskan kilang, selesai, kita masih tergantung Singapura."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Andang, pembangunan kilang sama manfaatnya seperti membangun infrastruktur, macam jalan Trans Papua. "Kalau berani bangun Trans Papua, berani bangun ini itu, jembatan, sama ini juga lebih manfaat lagi efeknya bagi negara sehingga kita tidak defisit neraca transaksi berjalan," ujar dia. "Ini bisa dilakukan asalkan pemerintah yang bayarin."

Andang melihat pembangunan kilang baru masih nihil. Sedangkan peningkatan kapasitas kilang lama, serta pembangunan jaringan gas belum menunjukkan kemajuan berarti selama empat tahun terakhir. Implementasi Refinery Development Master Plan (RDMP) berupa pengembangan kapasitas kilang Cilacap, Plaju, Balongan, Dumai, dan Balikpapan dengan nilai investasi Rp. 246 triliun, berjalan sangat lambat.

"Keseluruhan program RDMP sepertinya tidak akan selesai pada 2022. Stagnasi pembangunan kilang baru dan keterlambatan RDMP mengancam keamanan pasokan energi," kata dia.

Baca berita neraca perdagangan lainnya di Tempo.co

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BI: Surplus Neraca Perdagangan Topang Ketahanan Eksternal

13 hari lalu

Tumpukan peti kemas di Pelabuhan New Priok Container Terminal One (NPCT1) Jakarta, Kamis, 22 Februari 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi penurunan ekspor dan impor pada Januari 2024. Nilai ekspor Januari 2024 turun jika dibandingkan bulan sebelumnya pada Desember 2023 yang sebesar 22,39 USD miliar. TEMPO/Tony Hartawan
BI: Surplus Neraca Perdagangan Topang Ketahanan Eksternal

Bank Indonesia (BI) menilai surplus neraca perdagangan yang berlanjut pada Februari 2024 menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.


Kilang Pertamina Balikpapan Genjot Produksi 360 Ribu Barel per Hari

20 hari lalu

Kilang Pertamina Balikpapan Genjot Produksi 360 Ribu Barel per Hari

Proyek TA Revamp diperkirakan berlangsung selama 58 hari. Progres pekerjaan telah 50 persen.


Bank Dunia Wanti-wanti RI soal Program Makan Siang Gratis, Airlangga: Mereka Belum Tau Programnya

28 hari lalu

Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto meninjau simulasi  program nasional Siswa Indonesia Sehat, Terampil dan Sejahtera (SISTARA) di SMPN 2 Curug Kabupaten Tangerang, Kamis, 29 Februari 2024. Dokumentasi Sekretariat Daerah Kabupaten Tangerang.
Bank Dunia Wanti-wanti RI soal Program Makan Siang Gratis, Airlangga: Mereka Belum Tau Programnya

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi peringatan Bank Dunia soal program makan siang gratis.


Ini Kata Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis Prabowo

30 hari lalu

Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen, saat ditemui di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta pada Selasa, 27 Februari 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Ini Kata Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis Prabowo

Bank Dunia angkat bicara soal program makan siang gratis inisiasi calon presiden Prabowo Subianto.


8 Kilang Minyak Terbesar di Dunia, Bukan di Arab Saudi dan AS

35 hari lalu

Kilang Minyak Pertamina Dumai. antaranews.com
8 Kilang Minyak Terbesar di Dunia, Bukan di Arab Saudi dan AS

Daftar kilang minyak terbesar di dunia berdasarkan kapasitas produksinya, tersebar di Asia, Amerika Utara, hingga Amerika Selatan.


Neraca Perdagangan Indonesia dengan Mesir Surplus Rp 18,2 Triliun

35 hari lalu

Ilustrasi Ekspor Import. Getty Images
Neraca Perdagangan Indonesia dengan Mesir Surplus Rp 18,2 Triliun

Kementerian Perdagangan mencatat neraca perdagangan Indonesia dengan Mesir surplus Rp 18,2 triliun.


BI Catat Neraca Pembayaran Indonesia Surplus Rp 98 Triliun Sepanjang 2023

35 hari lalu

Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Peningkatan tingkat inflasi ini terutama didorong oleh peningkatan baik harga energi dan harga pangan. Yang kemudian ditransmisikan dalam peningkatan komponen volatile food dan administered price. TEMPO/Tony Hartawan
BI Catat Neraca Pembayaran Indonesia Surplus Rp 98 Triliun Sepanjang 2023

Khusus kinerja Neraca Pembayaran Indonesia pada triwulan IV 2023, tercatat surplus US$ 8,6 miliar dolar AS.


BPS: Neraca Perdagangan Januari 2024 Surplus 45 Bulan Berturut-turut, Tembus USD 2,02 Miliar

43 hari lalu

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung, Priok, Jakarta, Senin, 15 Januari 2024.  Namun nilai ekspor mengalami penurunan secara tahunan. Tempo/Tony Hartawan
BPS: Neraca Perdagangan Januari 2024 Surplus 45 Bulan Berturut-turut, Tembus USD 2,02 Miliar

Neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 45 bulan berturut-turut sejak bulan Mei 2020. Nilainya mencapai US$ 2,02 miliar.


Analis Ungkap Sentimen Penentu Pergerakan Rupiah vs Dolar AS Pekan Depan

47 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di sebelah uang rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Analis Ungkap Sentimen Penentu Pergerakan Rupiah vs Dolar AS Pekan Depan

Analis mengatakan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dipengaruhi oleh beberapa sentimen. Apa saja?


Ekonom: Bank Indonesia Perlu Tahan Suku Bunga pada Paruh Pertama 2024

48 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur atau RDG BI Juli 2023 di kantornya, Jakarta Pusat pada Kamis, 24 Agustus 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.
Ekonom: Bank Indonesia Perlu Tahan Suku Bunga pada Paruh Pertama 2024

Bank Indonesia kemungkinan akan memotong suku bunga dengan tingkat dan frekuensi yang berbeda-beda.