TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Operasi II PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Pundjung Setya Brata, mengatakan pembangunan Light Rail Transit Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi alias LRT Jabodebek sudah mencapai 56,41 persen. Pembangunan terus dikebut karena pada Juni 2019, uji coba kereta pertama akan mulai dilakukan.
Baca juga: Adhi Karya Jawab Kritik Jusuf Kalla Soal Biaya LRT Kemahalan
"Ini data per 4 Januari, yang terbaru," kata Pundjung saat ditemui di Stasiun LRT Cawang di Cawang, Jakarta Timur, Senin, 13 Januari 2019.
Stasiun LRT Cawang nantinya bakal jadi stasiun yang terbesar karena menjadi lokasi pertemuan antara kereta jurusan Cibubur dan jurusan Bekasi Timur.
Progres pembangunan fisik Stasiun Cawang ini sudah mencapai 60 persen. Adapun progres di tiap ruas LRT yaitu Cibubur ke Cawang sebesar 76,21 persen atau yang terbesar. Lalu Bekasi Timur ke Cawang sebesar 51,06 persen dan Cawang-Kuningan-Dukuh Atas sebesar 44,19 persen.
Pundjung menyebut ada sejumlah kendala dalam pembangunan di dua ruas terakhir. Di ruas Cawang-Dukuh Atas, pembangunan terkendala karena belum adanya kepastian soal lokasi Stasiun LRT Dukuh Atas dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Tapi di rapat terbatas kemarin sudah mulai ada titik terang."
Lalu untuk Bekasi Timur-Cawang, pembangunan terkendala belum rampungnya pembebasan lahan untuk Depo atau lokasi penyimpanan kereta. Di Bekasi Timur, akan dibangun depo dengan luas mencapai 12 hektare. Pembebasan lahan, kata Pundjung, ditargetkan rampung Maret 2019.
Pundjung menambahkan, pada April dan Mei 2019 ini, akan dilakukan elektrifikasi atau pembangunan sistem persinyalan di sepanjang 44,34 kilometer total rel. Kemudian, Juni akan dilakukan uji coba kereta pertama. Lalu barulah pada Maret 2021, LRT Jabodebek akan dibuka secara komersil untuk publik.