Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bisnis Tumbuh 20 Persen Tiap Tahun, Ini Cerita CEO Suwe Ora Jamu

image-gnews
ilustrasi jamu (pixabay.com)
ilustrasi jamu (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mengonsumsi jamu merupakan kebiasaan Nova Dewi Setiabudi sejak kecil. Nova membuat jamu sendiri karena memang sudah diajarkan sejak kecil oleh keluarganya. Ia tidak hanya paham soal bagaimana cara membuat jamu tetapi juga soal filosofi dan makna membuat jamu karena bagi Nova hal tersebut seperti sebuah ritual.

Dari kesulitan mendapatkan jamu natural itulah tebersit inspirasi berbisnis jamu hingga berdirilah Cafe Suwe Ora Jamu dengan gaya masa kini. Nova juga berupaya menjadikan jamu sebagai lifestyle agar bisa juga dinikmati oleh kaum muda sambil kongko-kongko di kafe. Kendati menyulap bisnis jamunya lebih kekinian, ia tidak meninggalkan nuansa tradisional dalam mengemas jamunya alias tidak meninggalkan tradisi leluhurnya.

Desain kafenya pun, seperti yang di Jalan Petogogan I Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dibuat senyaman mungkin seperti layaknya sebuah rumah. “Saya ingin cerita kembali dan menghadirkan suasana masa kecil saya. Jadi, saya ingin menyambut dan bercerita ke teman-teman saya yang mampir ke kafe ini tentang jamu dari bahan dan rasanya,” kata Nova, pendiri dan CEO PT Suwe Ora Jamu Amertha, seperti dilansir swa.co.id, Ahad 13 Januari 2019.

Cara itu dilakukan sebagai upaya untuk mengubah pola pikir tentang jamu, terutama di kalangan anak muda. Pasalnya, ada persepsi bahwa jamu itu adalah minuman orang tua, obat, pahit, dan ada efek samping. “Itu merupakan the first homework untuk saya pada awalnya yang tidak mudah, terutama tujuh tahun lalu, saat media sosial belum segencar hari ini, dan digital platform juga belum sekencang hari ini,” ungkapnya.

Nova pun ingin membuat kafenya tersebut sebagai simbol gaya hidup sehat. Rasa dan kemasan jamunya dibuat semenarik mungkin. Semua jamunya diproduksi secara handmade, tidak ada yang menggunakan mesin sehingga jamunya berbeda dengan jamu pabrikan di pasaran, seperti jamu sachet dan bubuk. Nova ingin mengangkat bahwa jamunya adalah jamu tradisional, tetapi dikemas secara menarik untuk anak-anak muda.

Itu sebabnya, rasa jamunya pun disesuaikan dengan citarasa kaum milenial, yaitu tidak bisa terlalu kental dan pahit seperti jamu aslinya. Jadi, Nova membuat jamu yang disesuaikan dengan lidah mereka, yang rasanya segar dan bisa dinikmati.

Tantangan membuat jamu natural adalah dari sisi bahan baku. “Kalau bahan baku tidak bagus, kami tidak bisa membuat jamu yang enak dan bagus karena yang mau diangkat selain ceritanya adalah khasiatnya,” katanya. Sebagai solusi mengatasi kesulitan bahan baku, ia bekerjasama dengan para petani binaan di Desa Cihaur, Jawa Barat, sebuah tempat dengan ketinggian 700 m di atas permukaan laut.

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

7 jam lalu

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo saat memberi sambutan dalam acara Deklarasi Gerakan Perempuan Pro-Birokrasi Bersih dan Melayani (GPP-BBM) di Menteng, Jakarta, (24/07). Gerakan ini merupakan bentuk perwujudan dan pelaksanaan reformasi birokrasi. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

Mooryati Soedibyo meninggal dalam usia 96 tahun dan saat ini disemayamkan di rumah duka di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.


Mooryati Soedibyo Meninggal, Tantowi Yahya: Tokoh Visioner yang Jamu Ramuannya Mengharumkan Indonesia di Mancanegara

7 jam lalu

Mooryati Soedibyo. TEMPO/Tony Hartawan
Mooryati Soedibyo Meninggal, Tantowi Yahya: Tokoh Visioner yang Jamu Ramuannya Mengharumkan Indonesia di Mancanegara

Mooryati Soedibyo mencetuskan kontes kecantikan nasional, Puteri Indonesia, yang biasa diadakan setiap Maret.


Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

18 jam lalu

Philanthropy Asia Summit 2024 di Singapura pada 15 April 2024
Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.


10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

6 hari lalu

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist. Foto: Canva
10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.


Jhon LBF Datangi Kediaman Bahlil saat Lebaran, Bahas Pengusaha Muda

13 hari lalu

Henry Kurnia Adhi alias John LBF. Instagram
Jhon LBF Datangi Kediaman Bahlil saat Lebaran, Bahas Pengusaha Muda

Jhon LBF mendatangi rumah dinas Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.


Kaspersky Blokir 42,7 Juta Infeksi Lokal di Asia Tenggara pada 2023

23 hari lalu

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)
Kaspersky Blokir 42,7 Juta Infeksi Lokal di Asia Tenggara pada 2023

Kaspersky memblokir total 42.700.000 infeksi lokal selama periode Januari hingga Desember 2023


KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden-Wapres Terpilih, Apindo: Uncertainty, Wait and See Masih Terus Ada

33 hari lalu

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani ketika ditemui di Kemenko Marves pada Selasa, 22 Agustus 2033. TEMPO/Riri Rahayu
KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden-Wapres Terpilih, Apindo: Uncertainty, Wait and See Masih Terus Ada

Ketua Apindo menanggapi pengumuman KPU soal Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wapres terpilih pemenang Pilpres 2024.


Geliat Bisnis Hidangan Buka Puasa di Pasar Takjil Benhil, Untung Rp 2-5 Juta Sehari

35 hari lalu

Warga membeli makanan untuk berbuka puasa di Pasar Takjil Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta, Senin, 4 April 2022. TEMPO/Muhammmad Hidayat
Geliat Bisnis Hidangan Buka Puasa di Pasar Takjil Benhil, Untung Rp 2-5 Juta Sehari

Tingginya animo masyarakat jadi salah satu alasan Pasar Takjil Benhil ini konsisten ramai tiap tahunnya.


7 Ide Bisnis Barang yang Laris di Bulan Ramadan

37 hari lalu

Apa saja bisnis barang yang laris di bulan Ramadan? Berikut ide bisnisnya yang berpeluang untung yang bisa dicoba. Mulai dari pakaian hingga buku. Foto: Canva
7 Ide Bisnis Barang yang Laris di Bulan Ramadan

Apa saja bisnis barang yang laris di bulan Ramadan? Berikut ide bisnisnya yang berpeluang untung yang bisa dicoba. Mulai dari pakaian hingga buku.


6 Ide Bisnis Menjanjikan di Bulan Puasa yang Bisa Dicoba

40 hari lalu

Berikut ini ide bisnis menjanjikan di bulan puasa yang bisa dicoba. Selain untung, ibadah tetap terjaga dan penuh dengan keberkahan. Foto: Canva
6 Ide Bisnis Menjanjikan di Bulan Puasa yang Bisa Dicoba

Berikut ini ide bisnis menjanjikan di bulan puasa yang bisa dicoba. Selain untung, ibadah tetap terjaga dan penuh dengan keberkahan.